jpnn.com, PURWAKARTA - Manager Humasda Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan 39 titik jalur kereta api di wilayah daerah operasional atau Daop 2 Bandung masuk kategori rawan longsor dan amblas pada saat musim hujan.
Dia mengatakan Daop 2 Bandung merupakan salah satu daerah operasi dengan wilayah yang dipenuhi perbukitan dan kondisi alam lainnya yang menantang bagi operasional kereta api.
BACA JUGA: Sumur Resapan Jakarta Dibangun di Atas Trotoar, Ferdinand: Konyol, Enggak Pakai Akal
Karena itu diperlukan kerja ekstra untuk terus memastikan sarana dan prasarana yang ada tetap dalam kondisi terbaik guna menunjang operasional kereta api yang aman, lancar dan terkendali.
"Kami akan selalu konsisten melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana, guna meminimalisir adanya gangguan selama perjalanan kereta api" kata Kuswardoyo dalam siaran persnya di Purwakarta, Selasa.
BACA JUGA: Selama 4 Bulan Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Sebegini Kerugiannya
Menurut dia, upaya perbaikan dan peningkatan kualitas sarana, prasarana terus dilakukan demi keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.
Pada tahun 2020 wilayah Daop 2 Bandung tercatat 44 titik rawan di jalur KA seperti rawan longsor, amblea dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam serta ada beberapa titik lokasi yang perlu diperhatikan terkait dengan keamanan lingkungan.
Kemudian pada tahun ini, sejumlah perbaikan telah dan terus dilakukan, jumlah titik rawan di wilayah Daop 2 saat ini berkurang menjadi 39 titik rawan.
Sejumlah perbaikan yang telah dilakukan itu ialah melakukan perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai dan lain sebagainya.
"Kehandalan sarana juga menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api. Karena itu, Daop 2 selalu melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana guna meminimalisir adanya gangguan selama perjalanan kereta api," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti