jpnn.com - Ini mengejutkan tapi benar. Salah satu tren panas di dunia operasi plastik saat ini adalah labiaplasty, prosedur untuk memangkas bibir dalam vulva alias labia minora.
Menurut statistik terbaru dari American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS), prosedur labiaplasty melonjak 49 persen antara tahun 2013 dan 2014 (dari 5070 ke 7535). Dan tren ini tampaknya akan terus berlanjut.
BACA JUGA: Tips Hindari Masalah Tiroid
“Saya ditanya tentang labiaplasty setidaknya sebulan sekali,” kata ob-gyn dan juga yang menjalankan klinik khusus untuk kondisi vulva di Kaiser Permanente di San Francisco, Jennifer Gunter, MD, seperti dilansir laman Health, Senin (25/1).
“Lima tahun yang lalu, saya mungkin hanya ditanyai 1-2 kali dalam setahun,” kata Gunter.
BACA JUGA: Klan Baru ini akan Angkat Kembali Nama Versace
Ada apa di balik ini tren yang gila ini? Berikut adalah fakta-faktanya.
1. Mengapa meningkat?
BACA JUGA: Kemenpar Bakal Gerak Lebih Cepat di 2016
Michael Edwards, MD, mantan presiden ASAPS, mengatakan waktu bahwa beberapa wanita dengan labia lebih menonjol merasa tidak percaya diri.
Ahli bedah plastik lain, Dr. Richard Swift, MD mengatakan bahwa perempuan yang memiliki labia yang besar sering merasa tidak nyaman pada saat mengenakan celana yoga.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BJOG, sebenarnya ukuran labia minora itu berada dalam segala bentuk dan ukuran mulai dari 2 sampai 10 cm panjangnya dan lebar 0,7-5 cm.
Dalam posting blog tentang labiaplasty, Gunter mencatat bahwa labia lebih kecil tampaknya telah menjadi norma budaya bagi wanita, mungkin karena banyak artis di industri film dewasa memiliki labia kecil.
2. Bagaimana tren kemaluan rambut aka pubic hair trends juga berperan
“Jika Anda menghilangkan rambut kemaluan Anda atau memangkas secara signifikan, Anda mungkin mulai melihat labia minora Anda,” kata Dr. Gunter.
Bahkan, kenaikan labiaplasty telah dikaitkan dengan popularitas Brasilian wax.
3. Apakah labia lebih besar bisa menimbulkan gejala?
Lipatan kecil dalam vagina memiliki peran penting. Mereka melindungi pembukaan vagina yang disebut vestibulum, yang terdiri dari jaringan mukosa halus dan penuh dengan ujung saraf yang sangat sensitif.
Beberapa wanita menyalahkan seks menyakitkan pada ukuran labia mereka. Lainnya menduga labia mereka adalah sumber infeksi ragi atau iritasi lainnya.
“Tapi hampir selalu ada penyebab lain," kata Dr. Gunter.
Jika Anda memiliki gejala vulva lebih baik Anda menemui dokter spesialis vulva.
4. Apakah labiaplasty aman?
Sebuah studi 2014 menemukan bahwa lebih dari 91 persen wanita yang menjalani operasi ini merasa lebih puas dengan penampilan genital mereka sesudahnya. Tetapi tidak ada angka yang solid pada komplikasi dan implikasi jangka panjang.
“Kami tidak tahu bagaimana labiaplasty akan memengaruhi perempuan karena mereka menjadi menopause dan jaringan mereka mulai berubah,” pungkas Dr. Gunter.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaya Menpar Arief Yahya Membangun WIN-Way Wonderful Indonesia (1)
Redaktur : Tim Redaksi