4 Alasan Wanita Merasakan Sensasi Terbakar di Daerah Kewanitaan Saat Bermain Cinta

Selasa, 27 Juni 2023 – 02:00 WIB
Pasangan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - BERMAIN CINTA atau hubungan seksual merupakan salah satu kegiatan yang bia membuat ikatan pasangan suami istri makin kuat.

Bermain cinta seringkali diasosiasikan dengan kenikmatan dan keintiman.

BACA JUGA: 4 Cara Alami Menghilangkan Cupang Setelah Bermain Cinta

Namun bagi sebagian wanita, hal itu bisa menimbulkan rasa sakit dan sensasi terbakar di daerah kewanitaan mereka.

Bermain cinta seharusnya tidak menyakitkan, dan jika Anda mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan, penting untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya dan mencari pengobatan yang tepat.

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Daerah Kewanitaan dengan Mengonsumsi 4 Makanan Ini

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab sensasi terbakar saat berhubungan ranjang dan cara mencegahnya, seperti dikutip laman Pulse.ng.

1. Daerah kewanitaan kekeringan

Salah satu penyebab fisik yang umum dari rasa terbakar saat berhubungan ranjang adalah kekeringan pada daerah kewanitaan.

BACA JUGA: Ingin Daerah Kewanitaan Selalu Sehat dan Wangi, Konsumsi 5 Suplemen Ini

Pelumasan daerah kewanitaan yang tidak memadai bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketidakseimbangan hormon, fase siklus menstruasi yang berbeda, kehamilan, persalinan, menyusui, perimenopause, dan menopause.

Dianjurkan untuk menggunakan pelumas selama begituan, karena membantu mengurangi gesekan dan meningkatkan kenyamanan.

2. Infeksi

Berbagai infeksi bisa menyebabkan sensasi terbakar saat berhubungan seksual.

Infeksi bakteri daerah kewanitaan, infeksi jamur, dan infeksi saluran kemih adalah penyebab umum.

Vaginosis bakteri bisa menyebabkan daerah kewanitaan terbakar pada wanita, sedangkan pria mungkin mengalami prostatitis.

Infeksi ragi ditandai dengan gatal, keluarnya cairan putih, dan rasa terbakar.

Penyakit menular seksual (PMS) seperti trikomoniasis, gonore, herpes genital, dan klamidia juga dapat menyebabkan nyeri daerah kewanitaan.

Mencari perhatian medis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengobati infeksi ini secara efektif.

3. Alergi dan iritasi

Alergi dan beberapa zat seperti pelumas, lateks, atau bahkan air mani bisa menyebabkan sensasi terbakar.

Beberapa pelumas yang mengandung paraben dan sulfat juga bisa mengubah pH daerah kewanitaan sehingga menyebabkan iritasi.

Menggunakan pelumas berbahan dasar air tanpa pewangi, perasa, atau bahan tambahan lainnya bisa membantu dalam situasi seperti itu.

Kondom lateks juga bisa mengiritasi, dan beralih ke bahan alternatif bisa bermanfaat.

4. Cedera pada daerah kewanitaan

Celah atau retakan pada vulva, daerah kewanitaan atau anus bisa menimbulkan rasa panas selama dan sesudahnya.

Pelumasan yang tidak memadai sebelum aktivitas seksual adalah penyebab umum dari celah ini.

Meskipun biasanya sembuh dengan sendirinya, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama beberapa hari untuk memungkinkan penyembuhan yang tepat.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler