jpnn.com, JAKARTA - SIAPA yang tidak suka mengonsumsi gorengan. Apalagi, saat cuaca sedang dingin, mengonsumsi camilan seperti gorengan merupakan salah satu pilihan yang tepat.
Rasa gurih dan renyahnya gorengan ini membuat banyak orang ketagihan mengonsumsinya.
BACA JUGA: Kabar Baik untuk Pedagang Gorengan
Namun, di balik gurihnya gorengan, ternyata menyimpan segudang risiko untuk kesehatan.
Berikut beberapa risiko atau bahaya terlalu sering makan gorengan bagi kesehatan, seperti dilansir laman Genpi.co.
BACA JUGA: 6 Manfaat Buncis, Lindungi Tubuh dari Serangan Penyakit Ini
1. Meningkatkan risiko diabetes
Salah satu bahaya terlalu sering makan gorengan bagi kesehatan, yakni bisa meningkatkan risiko diabetes.
Penelitian dari Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa makan gorengan seminggu sekali bisa meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2 dan penyakit jantung.
BACA JUGA: 4 Trik Mengolah Gorengan Agar Menjadi Camilan yang Menyehatkan
Selain itu, riset menyebutkan, bahwa mengonsumsi 4 – 6 porsi gorengan bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 39 persen.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Salah satu bahaya terlalu sering makan gorengan bagi kesehatan, yakni bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Perlu diketahui, bahwa tingginya kolesterol darah, hipertensi, hingga penyempitan pembuluh darah bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Meningkatkan kadar kolesterol
Salah satu bahaya terlalu sering makan gorengan bagi kesehatan, yakni bisa meningkatkan kadar kolesterol.
Perlu diketahui, bahwa makan gorengan secara berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol, terutama low-density lipoprotein (LDL) yang merupakan kolesterol jahat.
Jika kondisi itu dibiarkan, kolesterol bisa membentuk plak pada pembuluh darah arteri.
Hal itu akan meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke.
4. Meningkatkan risiko kanker
Salah satu bahaya terlalu sering makan gorengan bagi kesehatan, yakni bisa meningkatkan risiko kanker.
Perlu diketahui, bahwa proses memasak gorengan dengan suhu tinggi akan membentuk suatu zat kimia yang disebut akrilamida.
Kandungan akrilamida yang tinggi biasanya terdapat pada makanan yang digoreng dengan tepung.
Menurut riset, bahwa zat akrimida ini bisa meningkatkan risiko kanker.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany