jpnn.com - Beberapa kebiasaan yang kita lakukan tanpa disadari bisa menjadi penyebab mata kering atau sindroma mata kering. Hal tersebut dijelaskan oleh dr. Kitriastuti, Sp.M spesialis mata dari RS Mata Undaan Surabaya.
"Mata kering merupakan kondisi ketika mata tidak bisa menghasilkan air mata seperti seharusnya. Atau, air mata tidak bisa membahasi mata. Hal tersebut akan menyebabkan mata tidak bisa menghalau debu atau benda asing yang masuk," ujar dr. Kitriastuti.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Telegram Kapolri Bikin Ribut, Jangan Diganggu, Tolong Perhatikan Peringatan
Adapun beberapa yang bisa memicunya terjadinya mata kering, antara lain:
1. Perubahan Hormon
BACA JUGA: Bahaya Mengintai Jika Mata Terkena Maskara
Dalam hal ini dr Kitriastuti mengungkapkan, hormon membantu untuk merangsang produksi air mata. Apabila ada penurunan hormon akan mempegaruhi produksi air mata.
2. Proses Penuaan
BACA JUGA: 5 Cara Alami Hilangkan Kantung Mata dengan Mudah
Kondisi mata kering sering dialami saat usia lanjut. Menurut dr Kritiastuti hal ini disebabkan produksi air mata berkurang seiring bertambahnya usia. Ditambah kelopak mata yang kurang sensitif berkedip untuk meratakan air mata di seluruh permukaan mata.
3. Faktor Lingkungan
"Sebenarnya faktor lingkungan bukan penyebab utama, tapi bisa memperparah keadaan. Keadaan yang bisa memperparah antara lain debu, angin, asap, sinar matahari, atau tiupan angin panas," jelasnya.
Dia menambahkan, selain kondisi di atas, keadaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti membaca, menulis atau berlama-lama di depan komputer juga akan membuat mata jarang berkedip, artinya air mata cepat menguap dari pada isi ulangnya.
4. Kosmetik
Beberapa orang mengalami mata kering karena pemakaian lensa kontak. Menurutnya air mata yang berkurang karena lensa kontak akan memicu mata kering dan menimbulkan sensasi terbakar pada mata.
Lalu bagaimana dengan pengobatannya?
Dokter Kritiastuti mengungkapkan, untuk pengobatan mata kering tergantung dari penyebab, gejala dan kondisi setiap orang.
"Pilihan pengobatan harus di diskusikan dengan dokter spesialis mata," tegasnya. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia