4 Fakta Seputar Penganiayaan Ustaz di Samarinda Hingga Meninggal Dunia, Nomor 3 Mengerikan

Jumat, 25 Februari 2022 – 06:15 WIB
Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda terus mengusut kasus pengeroyokan seorang ustaz hingga tewas yang dilakukan dua santrinya di Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Dokumentasi Satreskrim Polresta Samarinda

jpnn.com, SAMARINDA - Seorang ustaz di Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal dunia setelah dianiaya sepulang dari salat Subuh.

Peristiwa mengerikan itu terjadi ketika korban yang bernama Ustaz Eko Hadi Prasetyo (43) ditemukan tergeletak bersimbah darah di samping gedung Pondok Pesantren Darul As'sadah, Samarinda, pada Rabu (23/2) pagi.

BACA JUGA: Seorang Ustaz di Samarinda Meninggal Dunia Setelah Dianiaya, Pelakunya Tak Disangka

Ustaz Eko kemudian dilarikan ke RSUD AWS, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat mengalami pendarahan hebat.

Berikut ini fakta-fakta seputar penganiayaan yang mengakibatkan ustaz di Samarinda meninggal dunia:

BACA JUGA: AA dan HR Sudah Ditangkap Polisi, Ini Alasan Pelaku Menganiaya Seorang Ustaz di Samarinda

1. Pelaku Ternyata Santrinya Sendiri

Polisi langsung bergerak cepat mengungkap pelaku penganiayaan hingga mengakibatkan Ustaz Eko meninggal dunia.

BACA JUGA: Detik-detik Ustaz di Samarinda Dianiaya Hingga Meninggal Dunia, Pulang Salat Subuh Dicegat Pelaku

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, pelaku mengarah kepada dua orang santri di ponpes tersebut, yaitu AA dan HR.

"Sekitar setengah jam kami lakukan penyelidikan, mengarah kedua pelaku ini. Keduanya langsung kami tahan," ungkap Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Ipda Bambang dikonfirmasi Rabu (23/2).

2. Pelaku Sakit Hati HP Disita Pak Ustaz

Ipda Bambang mengungkapkan alasan mengejutkan yang disampaikan kedua pelaku yang tega menganiaya orang yang seharusnya dihormatinya.

Kedua pelaku ini mengaku tega menganiaya korban karena sakit hati.

Handphone (HP) milik mereka disita korban saat jam pelajaran, sehari sebelum kejadian.

"Penganiayaan karena kedua pelaku ini sakit hati, korban menyita ponsel pelaku yang digunakan saat jam pelajaran," beber Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang.

3. Pukuli Kepala Ustaz dengan Balok Berkali-kali

Perbuatan AA dan HR kepada sang ustaz terbilang sangat sadis.

Pelaku langsung menghantamkan balok yang telah dipersiapkan sebelumnya sampaikan berkali-kali ke arah kepala korban berkali-kali hingga sang ustaz tumbang dan tergeletak bersimbah darah.

Kejadian mengerikan itu dialami sang ustaz yang tak ingin mengembalikan ponsel kedua santrinya itu dengan alasan bahwa AA dan HR nantinya akan kembali mengulangi perbuatannya.

4. Kedua Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

Polisi telah menggelar prarekonstruksi kasus penganiayaan yang mengakibatkan Ustaz Eko meninggal dunia di Mapolresta Samarinda.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Sena menjelaskan prarekonstruksi digelar untuk mencocokkan keterangan kedua pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Sekarang ini kami harus menguatkan dulu di bukti-buktinya, karena ini dua pelaku masih di bawah umur jadi penanganannya harus tepat," beber Kompol Andhika.

Kompol Andhika menyebutkan kedua pelaku masih berusia 15 tahun.(mcr14/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler