4 Hektare Lahan Gambut di Sungai Rengit Banyuasin Terbakar

Jumat, 05 Juli 2024 – 10:49 WIB
Kepala Balai PPIKHL wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto saat ditemui Jumat (5/7/2024). Foto: Cuci Hati/JPNN.com.

jpnn.com, BANYUASIN - Sebanyak empat hektare lahan gambut di Sungai Rengit, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan terbakar, Selasa (2/7).

Kepala Balai PPIKHL wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto menyampaikan bahwa lahan gambut yang terbakar merupakan lahan kosong.

BACA JUGA: Antisipasi Karhutla, BPBD Sumsel Lakukan Modifikasi Cuaca

"Alhamdulillah, di hari ketiga pemadaman ini tinggal mopping up," sampai Ferdian saat ditemui Jumat (5/7/2024).

"Kami akan memastikan semua titik-titik api itu habis, sehingga tidak ada potensi menyala lagi, dan harapannya hari ini tuntas," tambah Ferdian.

BACA JUGA: Polisi Buru Pelaku Perampokan dan Penyekapan ART di Palembang

Kata Ferdian bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran.

"Untuk penyebab kebakaran sendiri belum diketahui, tetapi bisa jadi ada kelalaian dari masyarakat, karena lahan kosong ini jauh dari pemukiman warga, " kata Ferdian.

BACA JUGA: Komisi III DPR Bakal Dalami Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar Siap-Siap Saja

Untuk memadamkan api tersebut, pihaknya mengerahkan satu regu yang berjumlah 15 orang.

"15 orang itu dari Manggala Agni dan dibantu beberapa dari perusahaan sekitar, serta BPBD, TNI dan Polri," jelas Ferdian.

Sebelum terbakar lanjut Ferdian bahwa lahan gambut tersebut tidak terdeteksi titik hotspot.

"Sebenarnya yang di Sungai Rengit itu tidak terdeteksi titik hotspot, itu kemarin laporan dari masyarakat dan patroli. Kebetulan ada tim patroli kami dekat sana dan terlihat kebakaran," beber Ferdian.

Lebih lanjut Ferdian menyampaikan bahwa saat ini di Sumsel tidak ada titik hotspot.

"Alhamdulillah untuk titik hotspot saat ini tidak ada, OKI masih aman, mudah-mudahan seterusnya akan seperti ini," ujar Ferdian.

"Karena kondisi sekarang masih sering hujan, tetapi tidak merata, makanya hari kemarin kami melakukan teknik modifikasi cuaca hingga 13 Juli mendatang," tambah Ferdian.

Pihaknya berharap, dengan adanya TMC dapat mengisi kantong-kantong gambut, terutama kantong air di daerah rawan Karhutla.

"Terutama yang ada gambutnya itu kita hujani lagi supaya terisi air. Mudah-mudahan dengan segala upaya yang dilakukan Karhutla tidak meluas," tutup Ferdian. (mcr35/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler