jpnn.com, JAKARTA - Kasus Brigadir J yang tewas seusai baku tembak dengan sesama polisi inisial Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7), mendapat sorotan publik.
Brigadir J merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA: 5 Tokoh Penting Respons Kematian Sopir Istri Ferdy Sambo, Terakhir Ampun-ampunan
Personel Brimob itu juga sopir pribadi Putri Ferdy Sambo, istri Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E juga merupakan anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjadi ajudan Kadiv Propam Polri.
BACA JUGA: Istri Ferdy Sambo Teriak Picu Baku Tembak, Kejanggalan Besar, Terbaru soal Senjata
Insiden polisi tembak polisi itu terjadi di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Berikut 4 kabar terbaru soal kasus polisi tembak polisi yang bikin heboh tersebut:
BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Diganti Brigjen Hendro Pandowo? Kombes Nurul Azizah & Irjen Dedi Kompak
1. Pengawasan Diperketat, Ada Garis Polisi
Jajaran kepolisian meningkatkan pengawasan di rumah Irjen Ferdy Sambo yang berada di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Garis polisi atau police line tampak terpasang di areal dalam rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak antara Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E itu.
Di seberang rumah itu terdapat lapangan basket dan pos keamanan.
Sejumlah polisi berseragam maupun yang berpakaian preman terlihat berada di dalam pos keamanan kompleks perumahan perwira Polri itu.
Aparat kepolisian juga terlihat keluar masuk rumah Irjen Ferdy Sambo.
2. Wartawan Diintimidasi, Rekaman Wawancara Dihapus OTK
Sejumlah awak media yang meliput perkembangan situasi di dekat rumah Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri itu sempat mengalami intimidasi.
Seorang wartawan televisi tidak diperkenankan mengarahkan kameranya ke bagian dalam rumah Ferdy Sambo.
Polisi yang berjaga di dalam rumah itu mewanti-wanti kamerawan tersebut tidak mengambil gambar bagian dalam.
Selain itu, dua orang wartawan lainnya juga menerima intimidasi saat berusaha mewawancarai petugas kebersihan kompleks itu.
"Awalnya saya mencari rumah Pak Asep, petugas kebersihan. Ada satu rumah yang di depannya ada beberapa orang berpakaian preman," kata salah satu pewarta itu di lokasi, Kamis (14/7).
Setelah tidak menemui Asep, kedua wartawan itu berniat kembali ke depan rumah Ferdy Sambo.
Namun, keduanya justru secara kebetulan berpapasan dengan Asep.
"Nah, pas wawancara tiba-tiba tiga orang pakai satu motor memepet kami. Terus orang itu langsung periksa handphone," kata pewarta itu.
Dia menjelaskan pria berpostur tegap dan berambut cepak yang mengenakan kaus hitam itu lantas membuka dan menghapus rekaman wawancara wartawan dengan Asep.
Walakin, saat ditanya atas dasar apa tindakan menghapus rekaman itu, pria berpakaian preman itu memilih bungkam.
3. Tunggu Hasil Kerja Tim Khusus Bentukan Kapolri
Seusai kasus penembakan Brigadir J yang berawal dari teriakan istri Ferdy Sambo menjadi atensi publik, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus.
Tim itu beranggotakan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, beranggotakan Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, Asisten SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan hingga saat ini polisi masih menunggu hasil kerja tim khusus itu.
"Saat ini tim sedang bekerja, kami menunggu tim ini bekerja, kan, ini tim gabungan," kata Ramadhan di Jakarta Timur, Kamis (14/7).
Dia menyebutkan kepolisian akan menyampaikan perkembangan kasus tersebut secara utuh setelah tim gabungan mendapatkan hasil penyelidikan.
"Jadi, nanti tidak parsial (terpisah,red), tetapi secara utuh akan disampaikan setelah ada hasilnya," lanjut dia.
4. Tidak Ada Ambulans Seusai Baku Tembak, Brigadir J Dibawa Pakai Apa?
Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengungkapkan, seusai kejadian polisi tembak polisi tersebut tak ada warga yang melihat adanya ambulans.
Seno Sukarto saat ini menjadi Ketua RT 05/RW 01 di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Awak media yang sempat menemui Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di kawasan Jakarta Timur, Kamis (14/7) menanyakan terkait proses evakuasi jenazah Brigadir J dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) menggunakan mobil apa.
"Menurut warga tidak ada ambulans setelah kejadian itu, jenazah dibawa pakai apa?" tanya salah satu wartawan kepada Brigjen Ramadhan.
Brigjen Ramadhan menjawab, "Ya, ambulans, kan, mobil orang sakit. Ini jenazah. Nanti kami sampaikan."
Dia juga menyebutkan sejauh ini keterangannya soal peristiwa tersebut sama seperti yang dijelaskan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto. (mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Kenny Kurnia Putra