jpnn.com - BOGOR – Tabrakan beruntun di ruas jalan tol kembali terjadi dan menelan korban jiwa. Kali ini, melibatkan satu truk fuso, bus PO Kurnia Bakti dan mini bus Mitsibusi Pajero. Akibat kecelakaan maut tersebut, empat orang penumpang bus tewas dan 43 orang lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Kecelakaan lalu lintas itu terjadi di Jalan Tol Jagorawi KM 26, tepatnya 500 meter dari gerbang Tol Citereup yang ada di Kampung Kebon Kopi, RT 01/08, Kelurahan Puspasari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jumat (19/9) siang.
BACA JUGA: Penumpang Terlempar Keluar dari Bus
Berdasarkan informasi yang dihimpun INDOPOS, kecelakaan karambol itu, terjadi sekitar pukul 11.30. Bermula ketika, sebuah truk fuso dengan nomor polisi B 9785 TF melaju dari arah Bogor menuju Jakarta. Tiba-tiba, truk yang bermuatan semen itu kehilangan kendali.
Sehingga menabrak pembatas jalan sebelah kanan. Kerasnya benturan itu, membuat truk menyeberang ke ruas tol lain dan terguling-guling. Saat bersamaan arah dari Jakarta datang bus PO Karunia Bhakti jurusan Jakarta - Garut bernopol Z 7853 D yang melaju kencang pun tidak bisa menghindari truk yang terguling hingga menyebabkan bus tersebut oleng ke arah kiri dan masuk ke tol sebaliknya.
BACA JUGA: 4 Tewas dan Puluhan Terluka di Tol Jagorawi
Diikuti mini bus Mitsubishi Pajero bernopol B 1380 EJA yang melaju kencang pun itu terpental mengikuti bus tersebut. Akibat kejadian tersebut, empat korban pun tewas seketika dalam kejadian tersebut. Diantaranya, sopir truk fuso bernama Wisjan, sopir bus PO Kurnia Bhakti bernama Endang, 55, serta balita Nisa, 3, dan Kandar, 51.
Sementara penumpang bus lain dan awak Mitsubishi Pajero hanya mengalami luka berat. Seluruh korban kecelakaan itu sebanyak 43 orang segera dievakuasi petugas dari Polres Bogor ke RS Sentra Media Cibinong.
BACA JUGA: Maling Motor Tewas Dihakimi Massa
”Dilokasi kejadian ada empat korban tewas. Sisanya 43 oranghanya mengalami luka ringan dan berat. Semua korban dilarikan ke RS Sentra Medika Cibinong,” kata Kasat Lantas Polresta Bogor, AKP Muhamad Chaniago saat ditemui INDOPOS, di Mapolres Bogor, kemarin.
Chaniago menyatakan, sampai saat ini mereka masih melakukan identifikasi para korban luka berat dan ringan di RS Sentra Medika Cibinong. Sebab, saat peristiwa terjadi seluruh barang bawaan para korban berserakan. Sehingga mereka sulit melakukan identifikasi identitas para korban.
Mereka pun sampai saat ini masih melakukan olah tempat kejadian (TKP) untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan mau tersebut.”Kalau indentifikasi awal penyebabnya truk fuso yang kehilangan kendali. Belum semua identitas korban kami dapatkan. Semua masih dirawat di rumah sakit, sekarang sedang kami lakukan olah TKP,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai penetapan tersangka dalam kasus kecelakaan maut itu, Chaniago mengungkapkan hal itu belum bisa mereka berikan. Baik kepada awak truk fuso, bus dan mini bus tersebut. Sebab, mereka membutuhkan hasil olah TKP yang masih belum selesai dilakukan anggotanya itu. ”Belum bisa karena masih melakukan olah TKP. Jadi butuh waktu sedikit lama,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu korban selamat Bus Bahkti Kurnia, asal Sukabumi, Solih, 38, mengaku, tergulingnya bus yang ditumpangi itu terjadi saat sang sopir menghindari truk yang terguling. Dengan kecepatan tinggi sang sopir bus itu membanting stir ke arah kanan dan menabrak pembatas jalan hingga memasuki jalur lain hingga terguling.
”Anak anak balita dan satu penumpang serta sopir yang tewas. Semua panik dan tidak bisa bergerak karena sudah terguling. Sepertinya penumpang patah tulang,” ujarnya saat ditemui ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor. (cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gudang Arsip Terbakar, Dokumen ESDM Aman
Redaktur : Tim Redaksi