jpnn.com, JAKARTA - DAUN pandan sering kita temukan di halaman atau tumbuh liar di taman.
Daun pandan terkenal karena aromanya yang wangi. Daun pandan sering digunakan sebagai tambahan dalam hidangan penutup.
BACA JUGA: 7 Khasiat Rebusan Air Daun Pandan Campur Jahe Merah, Suami Siap Tempur Sampai Subuh
Namun, daun pandan juga terkenal akan manfaat sehatnya. Daun pandan diketahui bisa mengatasi beberapa penyakit berbahaya.
Anda bisa mengonsumsi daun pandan dalam bentuk jus yang dicampur dengan herbal lainnya.
BACA JUGA: 4 Manfaat Konsumsi Rebusan Air Daun Pandan Campur Madu, Bikin Suami Ketagihan
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Webmd.
1. Pereda Nyeri Sendi dan Arthritis
BACA JUGA: 6 Manfaat Teh Daun Pandan untuk Kesehatan Tubuh
Daun pandan memiliki peran penting dalam menghilangkan rasa sakit, terutama radang sendi dan nyeri sendi.
Para peneliti telah menemukan minyak yang terbuat dari ekstrak daun pandan kaya akan fitokimia yang dikenal bisa meredakan gejala radang sendi.
Sebagai manfaat tambahan, daun pandan juga bisa membantu meringankan sakit kepala dan sakit telinga.
2. Pencegahan Penyakit Jantung
Studi mendukung klaim daun pandan baik untuk jantung. Memang, daun pandan ditemukan sebagai sumber karotenoid yang sangat baik.
Karotenoid dikenal mampu mengurangi risiko pengembangan aterosklerosis, yakni penyempitan arteri jantung karena penumpukan plak.
3. Perawatan Kulit
Di Asia Tenggara, daun pandan yang dikeringkan dan kemudian dibentuk sebagai bubuk sering digunakan sebagai pengobatan topikal untuk luka bakar ringan, kulit terbakar karena sinar matahari, dan masalah kulit lainnya.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, penelitian awal menunjukkan asam tanat dalam daun pandan mampu membantu mendinginkan luka bakar ringan.
4, Kontrol Gula Darah
Mengonsumsi pandan bisa membantu orang mengontrol gula darah mereka dengan lebih baik setelah makan.
Diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi beberapa penelitian awal menunjukkan orang yang minum teh pandan setelah makan memiliki gula darah lebih rendah daripada mereka yang tidak mengonsumsi teh ini.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany