4 Kondisi Kesehatan Ini Membuat Anda Lebih Rentan Terhadap Serangan Jantung

Senin, 04 April 2022 – 06:05 WIB
Ilustrasi serangan jantung. Foto: Laman MSN

jpnn.com, JAKARTA - JANTUNG merupakan organ terpenting tubuh setiap manusia.

Menjaga kesehatan jantung harus dilakukan setiap orang. Namun, gaya hidup yang tidak sehat bisa membuat seseorang terkena serangan jantung.

BACA JUGA: Kondisi Kesehatan Perlu Dipersiapkan Jelang Ramadan, Terutama Kelompok Ini

Namun, beberapa kondisi kesehatan juga bisa membuat Anda lebih rentan terhadap serangan jantung.

Serangan jantung dan henti jantung adalah beberapa jenis yang paling umum yang tidak hanya parah, tetapi juga bisa mengancam jiwa.

BACA JUGA: Waspada, Ini 3 Tanda Serangan Jantung yang Sering Anda Abaikan

Ini mengacu pada penyumbatan yang terbentuk di dalam arteri yang menghentikan aliran darah ke jantung.

Tanpa darah, jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup, menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

BACA JUGA: 8 Penyebab Serangan Jantung, Pria Memiliki Risiko Lebih Tinggi Lho

Belakangan ini, banyak orang, termasuk individu muda menjadi lebih rentan terhadap serangan jantung yang sangat memprihatinkan.

Sementara banyak yang hanya mengurangi risiko dengan perubahan gaya hidup tertentu, ada kondisi kesehatan tertentu yang harus Anda perhatikan, yang mungkin menambah risiko serangan jantung.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Indiatimes.

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kekuatan darah terhadap dinding arteri dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi sehingga menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung berkurang.

Hal ini pada gilirannya memaksa jantung untuk bekerja lebih keras .

Kondisi ini menyebabkan jantung memompa darah ke seluruh tubuh, menyebabkan penebalan ventrikel kiri, yang bisa meningkatkan kemungkinan penyakit jantung seperti serangan jantung, gagal jantung, dan henti jantung.

Biasanya, tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika tekanannya melebihi 180/120.

Hal ini sering dikenal sebagai 'pembunuh diam-diam', karena datang tanpa gejala.

2. Tingkat kolesterol LDL "jahat" yang tidak sehat

Ada dua jenis kolesterol darah, kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein).

Kolesterol LDL, juga dikenal sebagai kolesterol "jahat", menyebabkan penumpukan plak di arteri Anda, yang berbahaya bagi jantung.

Peningkatan kolesterol jahat di arteri bisa mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan bagian tubuh lainnya.

Di sisi lain HDL atau kolesterol "baik" membantu mencegah berbagai penyakit jantung.

3. Obesitas

Kelebihan berat badan adalah kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), "Obesitas terkait dengan kadar kolesterol "jahat" dan trigliserida yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol "baik".

Obesitas bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan diabetes serta penyakit jantung."

Hal ini menunjukkan bahwa obesitas bisa menjadi akar dari banyak penyakit kesehatan kronis.

Itulah sebabnya seseorang harus menjaga berat badan yang sehat.

4. Kadar gula darah tinggi atau diabetes

Kadar gula darah yang tinggi bisa merusak, berkontraksi, dan mempersempit arteri dalam jangka panjang.

Ini terjadi karena diabetes menyebabkan penumpukan gula dalam darah, karena tubuh Anda tidak bisa menggunakan semua gula yang ada.

Sehingga menghalangi dan merusak pembuluh darah yang membawa darah dari dan ke jantung.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler