jpnn.com - Salah satu penyebab kanker payudara adalah kelainan genetik (keturunan). Namun begitu, jumlahnya sangat kecil, yakni sekitar 5-10 persen. Sisanya, disinyalir disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu gaya hidup dan lingkungan, termasuk makanan. Asupan apa saja yang dapat jadi pemicu kanker payudara?
Kanker dengan penderita wanita terbanyak
BACA JUGA: Bangun Kesadaran Masyarakat untuk Mengurangi Kanker Payudara Stadium Lanjut
Kanker payudara menjadi momok bagi wanita di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik, kanker payudara adalah jenis kanker nomor satu yang paling banyak diderita oleh wanita di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Namun begitu, kanker payudara bukan hanya monopoli kaum hawa. Kanker ini juga dapat menyerang pria, seperti yang dialami oleh ayah penyanyi Beyonce Knowles.
BACA JUGA: Linda Gumelar Ajak Para Pria Deteksi Dini Kanker Payudara
Kanker payudara timbul ketika sel-sel di jaringan payudara berubah sifat dan tumbuh tidak terkontrol. Sel tersebut dapat membelah dengan cepat, membentuk benjolan, dan merusak jaringan di sekitarnya.
Bahkan, sel ganas ini dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan saluran getah bening, lalu menyebar ke organ lain dan kelenjar getah bening.
BACA JUGA: Ladies, ini 3 Kiat Mencegah Kanker Payudara dengan Efektif
Faktor eksternal berpengaruh besar
Seperti disebutkan di atas, faktor risiko yang berperan besar dalam kanker payudara adalah faktor eksternal, yakni lingkungan dan gaya hidup. Faktor tersebut antara lain karena adanya paparan radiasi pada dada, obesitas, dan menjalani terapi hormon.
Selain itu, makanan diketahui memiliki kontribusi 30-40 persen terhadap kejadian kanker. Itulah sebabnya, untuk mengurangi risiko mengidap kanker payudara, hindari dan batasi mengonsumsi jenis asupan berikut:
1. Gula
Dalam penelitian pada 2016, tikus yang mengonsumsi makanan yang kaya gula lebih cenderung mengembangkan tumor kelenjar susu yang mirip dengan kanker payudara pada manusia. Selain itu, tumor ini lebih cenderung menyebar atau bermetastasis.
Karena itulah, gula menjadi makanan yang sebaiknya dihindari dan dibatasi untuk mencegah risiko kanker payudara.
2. Alkohol
Sebuah penelitian menemukan adanya hubungan antara konsumsi alkohol secara teratur dengan peningkatan risiko kanker payudara. Seperti dilaporkan breastcancer.org, alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA.
Wanita yang mengonsumsi alkohol kali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebesar 15 persen. Diperkirakan, risiko ini naik sekitar 10 persen setiap gelas tambahan yang dikonsumsi.
3. Lemak jenuh dan lemak trans
Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak maksimal 30 g per hari, dan mengurangi konsumsi lemak jenuh serta lemak trans. Jenis lemak ini banyak terdapat pada makanan seperti margarin, mentega, kue, biskuit, keripik, dan makanan yang digoreng.
Untuk mengurangi lemak, Anda juga dapat mengonsumsi daging rendah lemak dan tanpa kulit, serta susu rendah lemak. Hindari daging yang diproses seperti sosis, ham, bacon, dan daging asap karena biasanya mengandung tinggi garam dan pengawet.
4. Daging merah
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara daging merah dan peningkatan risiko kanker payudara. Ini karena pada dasarnya daging merah mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang cukup tinggi.
Apalagi jika Anda mengonsumsi daging merah olahan yang cenderung lebih tinggi lemak, garam, dan pengawet. Anda lebih disarankan untuk meminimalkan pemrosesan makanan untuk membuatnya lebih sehat.
Dibandingkan asupan-asupan tersebut, akan lebih baik Anda mengonsumsi makanan sehat dan alami.
Misalnya, sayur mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, gandum utuh (nasi merah dan roti gandum, pasta gandum, oatmeal), minyak zaitun, dan ikan – seperti komposisi diet Mediterania. Ya, diet ini telah terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Selain menghindari makanan yang bisa jadi pemicu kanker payudara di atas, Anda juga diharapkan tetap menjalani hidup sehat. Di antaranya dengan berolahraga secara teratur, menghindari stres, serta menghindari paparan rokok. Selain itu, lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi sel kanker secara dini.(HNS/RH/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy