Linda Gumelar Ajak Para Pria Deteksi Dini Kanker Payudara

Jumat, 23 Agustus 2019 – 00:15 WIB
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia Linda Agum Gumelar. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengajak para pria untuk melakukan deteksi dini kanker payudara.

Dia berharap semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan payudaranya, berdampak signifikan dengan menurunnya angka pasien kanker payudara stadium lanjut di Indonesia.

BACA JUGA: Ladies, Ketahui Kaitan Konsumsi Daging Merah dan Kanker Payudara

“Saya harap bukan hanya perempuan yang melakukan deteksi dini, tapi juga laki-laki. Karena meskipun masih jarang kasusnya, bukan berarti laki-laki tidak bisa terkena kanker payudara. Jadi mulai sekarang, laki-laki jangan malu untuk melakukan deteksi dini kanker payudara baik dengan SADARI ataupun SADANIS,” tutur Linda di Jakarta, Kamis (22/8).

Kanker payudara pada pria memang masih terbilang langka. Kasusnya 100 kali lebih jarang dibandingkan perempuan. Kendati begitu, kanker payudara pada pria tidak boleh dianggap sebelah mata.

BACA JUGA: Jika Ada Riwayat Kanker, Segera Lakukan Pemeriksaan Dini

Berdasarkan data dari American Cancer Society, pada 2018 diestimasi sekitar 2.250 kasus kanker payudara pada pria ditemukan dan 480 di antaranya diperkirakan meninggal dunia.

Sementara itu merujuk pada data yang dipaparkan Kemenkes awal 2019, terdapat angka kanker payudara 42,1 per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100 ribu penduduk. Dengan upaya deteksi dini pada perempuan usia 30-50 tahun, Linda berharap, penyakit kanker akan diketahui lebih dini pula, sehingga biaya terapi tidak terlalu mahal dan kemungkinan untuk sembuhnya dapat mencapai 90 persen.

BACA JUGA: Ladies, ini 3 Kiat Mencegah Kanker Payudara dengan Efektif

Lebih lanjut Linda menyebutkan bahwa 70 persen orang yang melakukan deteksi dini ternyata sudah menderita kanker payudara stadium lanjut.

Menyikapi hal tersebut, YKPI dikatakan Linda yang juga penyintas kanker payudara, telah menyiapkan beberapa program untuk mendukung pemerintah mengurangi angka kejadian kanker payudara stadium lanjut.

Selain sosialisasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara ke pelbagai kelompok masyarakat, pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi di pelbagai daerah Indonesia, YKPI juga menyelenggarakan TOT pada dokter, serta skrining masal secara gratis melalui unit mobil mammografi (UMM) bekerjasama dengan RSK Dharmais.

BACA JUGA: Bapak Presiden, Apa Benar Ibu Kota Negara Dipindah ke Kaltim? Oh, Ternyata

UMM YKPI adalah mobil mammografi pertama dan satu-satunya di Indonesia. Jarak tempuhnya masih sangat terbatas karena kondisi alat-alat mammografi di dalamnya yang membutuhkan perawatan khusus, sehingga hanya dapat menjangkau kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Hingga saat ini, berdasarkan data YKPI, 13.264 orang telah melakukan mamografi di UMM dengan hasil 1.982 orang diketahui memiliki tumor jinak dan 208 orang memiliki tumor ganas.

YKPI menyadari upaya pencegahan dan pengendalian kanker payudara di Indonesia, perlu dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Untuk itu, tambah Linda, YKPI yang didirikanya pada 19 Agustus 2003 bersama para penyintas lainnya seperti artis senior Rima Melati, Tati Hendropriyono, Andy Endriartono Sutarto dan ahli onkologi dr Sutjipto (Alm) selalu mendukung program pemerintah dan menggandeng pelbagai pihak dalam menjalankan programnya termasuk pihak swasta. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rutin Mengkonsumsi Buah Efektifkah untuk Mencegah Kanker Payudara?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler