4 Manfaat Jamu Kunyit Asam yang Tidak Terduga

Rabu, 07 September 2022 – 09:36 WIB
Kunyit. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - BAGI masyarakat Indonesia, minum jamu bukan merupakan hal yang aneh lagi.

Jamu yang terbuat dari berbagai herbal alami yang sehat ini dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

BACA JUGA: 9 Manfaat Susu Kunyit, Nomor 5 Bikin Kaget

Selain itu, manfaat jamu juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Salah satu jamu yang populer ialah jamu kunyit asam. Kunyit merupakan herbal yang telah lama digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit.

BACA JUGA: 3 Manfaat Air Kunyit Campur Asam Jawa, Wanita Pasti Suka

Selain digunakan sebagai salah satu bumbu masakan, kunyit juga bisa diolah dalam bentuk air kunyit, masker kunyit, dan juga jamu kunyit.

Sedangkan asam jawa merupakan atau yang dikenal dengan tamarind ini merupakan buah asam yang digunakan sebagai salah satu satu bumbu masakan.

BACA JUGA: 3 Manfaat Rebusan Air Kunyit Campur Madu, Nomor 2 Bikin Kaget

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Sumber antioksidan

Racikan kunyit dan asam jawa merupakan perpaduan yang pas untuk menghasilkan antioksidan.

Kandungan antioksidan dari kunyit dan asam mempunyai aktivitas yang lebih besar dibanding dengan antioksidan sintetis.

2. Menurunkan berat badan

Reaksi kurkumin yang ada di dalam kunyit mampu membantu resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah, dan kolesterol.

Hal itu membuat berat badan menjadi lebih bisa dikontrol dan stabil.

3. Mengurangi nyeri haid

Sudah menjadi pengetahuan umum kalau jamu kunyit asam bisa mengobati nyeri haid.

Kandungan kurkumin yang ada di jamu akan mengurangi aliran masuk ion kalsium pada sel-sel epitel rahim.

Selain itu, jamu kunyit asam juga bisa mengurangi produksi prostaglandin, yang merupakan hormon pencipta rasa sakit dan pembengkakan.

4. Mengendalikan gula darah

Penderita diabetes mungkin mulai harus mengonsumsi jamu kunyit asam jawa.

Kemampuan antiimflamasi di dalam kunyit membuatnya bisa menurunkan kadar gula darah.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler