4 Mitos Seputar Veneer Gigi

Kamis, 16 Januari 2020 – 04:11 WIB
Ilustrasi warna gigi. Foto: diariofemenino

jpnn.com - Veneer gigi merupakan salah satu perawatan yang dapat membuat senyum tiga jari Anda menjadi lebih indah. Biasanya, dokter menggunakan veneer apabila kondisi gigi depan seseorang rusak atau bermasalah.

Dengan veneer, bentuk gigi bagian depan bisa terlihat lebih rapi, putih, dan simetris.

BACA JUGA: 5 Masalah Gigi Ini Bisa Ditangani Dengan Veneer

Ada beberapa mitos tentang veneer gigi yang banyak disalah pahami dan harus diluruskan faktanya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

4 mitos veneer gigi

BACA JUGA: 3 Tanda Gejala Gigi Sensitif

Meskipun banyak manfaat telah didapatkan dengan perawatan ini, namun masih banyak mitos beredar tentang veneer porselen. Beberapa diantaranya, yaitu:

1. Veneer membuat gigi jadi tidak terlihat alami

BACA JUGA: Ini Kata Pakar Soal Veneer Gigi

Banyak orang beranggapan bahwa perawatan veneer akan membuat warna gigi menjadi sangat putih. Padahal veneer memiliki tingkatan warna yang berbeda-beda. Dokter umumnya juga akan menyesuaikan dengan warna kulit dan gigi lainnya.

Maka dari itu, perawatan veneer gigi perlu dilakukan oleh seorang dokter gigi yang berpengalaman dan terampil dalam bidangnya. Veneer tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya.

Jika dikerjakan sembarang dengan bukan ahlinya, kemungkinan warna dan bentuk veneer gigi Anda akan aneh dan tidak terlihat alami.

2. Veneer mudah pecah

Mitos veneer gigi mudah lepas atau pecah adalah tidak benar.  Faktanya, veneer gigi dapat bertahan selama 7 hingga 15 tahun lamanya. Agar tidak mudah pecah, maka Anda wajib merawat veneer tersebut dengan baik.

Veneer harus dirawat dengan baik karena bahan cangkang pelapis yang digunakan umumnya dibuat agar gigi tahan terhadap gigitan yang keras.

Maka dari itu, disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan secara rutin.  Check gigi rutin bertujuan membantu menjaga agar lapisan dan kondisi cangkang veneer tetap dalam keadaan baik.

3. Pasang veneer menyakitkan

Pada proses pemasangan veneer, lapisan enamel pada permukaan gigi akan sedikit diasah.

Tujuan diasah memang agar veneer dapat menempel dengan baik. Selain itu, mengasah gigi juga berguna agar ikatan antara gigi asli dan cangkang veneer Anda lebih kuat.

Hal ini dilakukan untuk mencegah veneer tidak terlihat tebal atau palsu.

Namun pengasahan gigi sebetulnya tidak berbahaya dan tidak sakit, kok. Karena sebelum diasah, biasanya Anda akan diberikan obat anestesi lokal terlebih dahulu. Sehingga Anda tidak akan merasakan sakit atau nyeri selama proses pasang veneer berlangsung.

4. Veneer bikin gigi rapuh

Mitosnya, pasang veneer sering dianggap dapat membuat gigi jadi rapuh. Anggapan ini muncul karena banyak dari mereka melihat perawatan veneer adalah cara yang tidak alami dalam merawat gigi. Padahal, faktanya tidak mengatakan demikian.

Menurut American Academy of Cosmetic Dentistry, saat enamel gigi seseorang sudah lemah atau tipis, pelapis gigi merupakan salah satu cara yang tepat untuk menggantikan enamel yang rusak. 

Dengan menjaga kebersihan mulut serta periksa gigi rutin, veneer porselen malah dapat memberikan kekuatan dan perlindungan tambahan pada gigi Anda.(OVI/RPA/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler