jpnn.com - Stunting dimulai sejak awal perempuan usia remaja mengalami anemia dan memiliki asupan nutrisi yang buruk.
Kemudian, ketika wanita tersebut hamil dan tidak mendapatkan nutrisi yang memadai selama kehamilan, maka risiko anak yang dilahirkan nanti mengalami stunting jadi meningkat.
BACA JUGA: Kominfo Cegah Stunting Lewat Edukasi Risiko Pernikahan Usia Dini
Apabila anak yang lahir tersebut tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan hidup di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, maka ia bisa mengalami infeksi dan terganggu asupan nutrisinya.
Untuk itu, bagi anak, pemenuhan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupannya begitu krusial. Nutrisi yang dibutuhkan meliputi:
BACA JUGA: Posyandu Garda Terdepan Upaya Pencegahan Stunting
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah nutrisi sumber energi yang diperlukan anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini, anak butuh karbohidrat yang cukup untuk melakukan berbagai aktivitasnya.
BACA JUGA: Turunkan Angka Stunting, Wagub Launching Desa Cageur
Sumber karbohidrat antara lain: nasi, gandum, kentang, ubi, singkong, jagung, quinoa, dan sebagainya.
2. Protein
Protein merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan, pembangun otot dan tulang, serta menunjang berbagai fungsi tubuh agar dapat bekerja dengan baik.
Pembentukan kekebalan tubuh dan fungsi hormon juga akan berjalan baik bila asupan protein harian memadai.
Sumber protein bisa dari hewan maupun tumbuhan, seperti: daging merah, unggas, ikan, telur, susu dan produk olahannya, tahu, tempe, kacang kedelai, dan kacang polong.
3. Lemak
Lemak diperlukan agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik, meliputi: sumber energi, menyehatkan kulit dan rambut, membuat tubuh tetap hangat, melindungi organ tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin A, D, dan E.
Untuk mendapatkan fungsi lemak secara optimal, pilihlah makanan yang mengandung lemak jenuh seperti: minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan salmon dan tuna, dan sebagainya.
Batasi atau hindari lemak trans (kentang goreng, biskuit, donat, piza, atau produk olahan lainnya) dan lemak jenuh (mentega, daging merah, susu berlemak, atau kulit ayam).
4. Vitamin dan Mineral
Berbagai vitamin dan mineral diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi penting seperti pembentukan sel darah merah dan metabolisme.
Sayangnya, nutrisi mikro yang banyak terdapat pada sayur dan buah ini sering terabaikan.
Sebagian vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah berperan untuk membantu proses metabolisme di dalam tubuh, sedangkan antioksidan mampu menangkal senyawa hasil oksidasi, yaitu radikal bebas, yang mampu menurunkan kondisi kesehatan tubuh.
Asupan vitamin dan mineral harian diperoleh lewat konsumsi makanan yang bervariasi dalam jumlah cukup.
Bila mengalami kesulitan dalam pemenuhannya, atau ada kondisi medis tertentu, periksakan ke dokter karena mungkin dibutuhkan suplementasi.
Penuhilah asupan nutrisi yang tepat untuk anak agar ia tidak stunting. Selain itu, orang tua juga perlu membawa anak kontrol ke dokter secara berkala, untuk diukur dan ditimbang.
Pastikan juga anak untuk mendapatkan imunisasi lengkap dan imunisasi tambahan bila diperlukan, agar tubuhnya kuat, sehat, dan terhindar dari berbagai penyakit.(RN/AYU/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy