4 Pemain Timnas Indonesia Dilarang Main di Final Piala AFF 2020, Sekjen PSSI: Seperti Sengaja Dibuat

Sabtu, 01 Januari 2022 – 23:23 WIB
Sekjen PSSI Yunus Nusi. Foto: pssi

jpnn.com, JAKARTA - Timnas Indonesia kembali dikerjai oleh pemerintah Singapura. Kali ini, empat pemain dilarang tampil di Leg 2 Final Piala AFF 2020 di National Stadium Sabtu (1/1) malam.

Empat pemain, yakni Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho dianggap melanggar aturan bubble. 

BACA JUGA: Irjen Rudy Tak Beri Ampun, 23 Polisi di Sulteng Dipecat Tidak Dengan Hormat

Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei mengirimkan email kepada PSSI pada Jumat (31/12) malam. Isinya, mereka  tak boleh dimainkan karena dinilai melanggar aturan bubble.

"Kami tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura terkait kejadian ini. Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi, dalam rilis resmi, Sabtu sore.

BACA JUGA: 3 Wanita Ini Terlibat Prostitusi Online di Kamar Hotel, Tarifnya Sebegini

Yunus merasa aturan ini seperti sengaja dibuat. Sekadar informasi, Singapura pantas dongkol ke Indonesia karena mereka gagal ke final setelah dihajar oleh Skuad Garuda di Semifinal.

Anehnya lagi, saat laga final pertama (29/12), Elkan Baggott dan Rizky Ridho bisa bermain. Dua pemain lain juga tidak ada masalah.

BACA JUGA: Ricky Kambuaya Cetak Gol Indah, Timnas Indonesia Unggul di Babak Pertama

Pria asal Samarinda, Kaltim, itu menambahkan bahwa  banyak kejadian tak mengenakkan untuk Indonesia selama di Singapura. Makanan yang disuguhkan tidak sesuai standar gizi dan porsi pemain, Elkan Baggott harus karantina saat sudah tiba dan sempat bermain sekali melawan Laos.

Di sisi lain, panitia dan pemerintah Singapura tak menjalankan aturan bubble sebagaimana mestinya.

Pasalnya, tim peserta ternyata tak mendapatkan hotel khusus, mereka dipaksa tinggal dengan orang umum dan bisa berinteraksi secara bebas.

Artinya, Panitia AFF dan federasi sepak bola Singapura menerapkan sistem bubble sangat buruk serta tak sesuai protokol kesehatan. 

"Tentu ini sama saja dengan tidak bubble. Bahkan panitia pertandingan juga tidak menggunakan konsep bubble.  

Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan. PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini. Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura," tegas Yunus. (dkk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler