jpnn.com, JAKARTA - ASAM urat merupakan salah satu penyakit radang sendi yang menyakitkan.
Faktor utama yang menjadi pemicu kondisi asam urat adalah gaya hidup yang tidak sehat, terutama mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung purin.
BACA JUGA: 8 Minuman yang Bantu Redakan Nyeri Asam Urat
Gaya hidup yang tidak sehat ini juga yang kerap menjadi penyebab penyakit asam urat pada usia muda.
Selain gaya hidup, faktor lainnya pun bisa meningkatkan risiko seseorang memiliki kadar asam urat tinggi dan terkena penyakit ini.
BACA JUGA: 6 Pengobatan Alami untuk Mencerahkan Leher Hitam
Untuk itu, lebih baik mencegah sedini mungkin agar penyakit asam urat tak makin parah dan bisa mengganggu aktivitas harianmu.
Berikut ini beberapa pengobatan alami yang sudah pernah diteliti secara medis dan bermanfaat untuk mengobati asam urat, seperti dilasir laman Genpi.co.
BACA JUGA: Asam Urat Bikin Kesal, Atasi dengan 3 Herbal Ini
1. Kompres hangat atau dingin
Bukan diminum, tetapi menggunakan kompres hangat atau dingin ke bagian yang terasa nyeri juga bisa jadi pengobatan alami untuk asam urat.
Beberapa studi merekomendasikan mengompres dingin atau merendam kaki ke dalam air dingin.
Merendam atau mengompres kaki dengan air hangat direkomendasikan apabila rasa nyeri atau inflamasi tidak terlalu intens.
2. Jahe
Jahe menjadi salah satu herbal yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Mudah ditemukan di rumah, jahe juga bisa jadi obat asam urat.
Caranya, dengan merebus jahe selama 10 menit dan minum tiga cangkir dalam sehari saat kamu mengalami serangan asam urat.
3. Garam epsom
Rekomendasi lainnya untuk obat asam urat adalah merendam tubuh dalam larutan garam Epsom.
Disebutkan karena kandungan kaya magnesium yang dimiliki garam tersebut bisa menurunkan risiko asam urat.
4. Apel
Apel mengandung asam malat yang bisa menurunkan asam urat.
Sehingga membuat buah satu ini sebagai obat asam urat yang baik.
Konsumsilah satu buah apel per hari untuk kesehatan secara menyeluruh.
Namun, karena apel mengandung fruktosa, ingatlah untuk tidak berlebihan mengonsumsinya.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany