jpnn.com, JAKARTA - Orang tua sebaiknya tak menyepelekan kekurangan nutrisi pada anak, karena tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisiknya saja, tetapi juga mempengaruhi perilaku anak.
Ahli Gizi yang bertugas di Puskesmas Jagakarsa, Jakarta Nuril Farah Dhiya, S.TR.GZ dampak kekurangan nutrisi pada anak sangat kompleks sehingga penting untuk memastikan anak mendapat asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya.
BACA JUGA: Anak Generasi Alpha Membutuhkan Nutrisi Khusus untuk di Perkembangan Otak
Namun, saat anak kelaparan, sebaiknya jangan buru-buru menganggap anak mengalami kekurangan nutrisi. Meski memang bisa jadi penyebab, tetapi kelaparan hanyalah sinyal perut kosong, sedangkan kekurangan nutrisi adalah kurangnya kelengkapan zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang secara optimal.
"Maka dari itu, bunda harus terus memantau anak selalu terpenuhi akan kebutuhan vitamin, kalsium, zat besi, karbohidrat, lemak, melalui makanan yang disantapnya. Ini jadi langkah awal agar perkembangan akan tetap optimal sesuai usianya,” jelas Nuril dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (30/1).
BACA JUGA: Jangan Asal Joging, Jaga Jantung dengan 5 Nutrisi Ini
Selain soal nafsu makan, orang tu ajuga juga harus memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak.
Berikut beberapa penyebab anak bisa kekurangan gizi Ahli Gizi Nuril Farah Dhiya:
1. Makan tidak teratur
Pola makan anak yang tidak teratur, seperti tidak pernah sarapan atau melewatkan jam makan dalam kurun waktu yang lama, dapat menyebabkan perut mengalami kekosongan dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini tentunya akan memiliki dampak terhadap lambung anak.
"Lambung cukup elastis, jadi jika anak teratur memasukkan makanan dalam jumlah cukup namun rutin, itu akan memunculkan rasa lapar dengan sendirinya. Sebaliknya jika lambung anak terbiasa kosong, maka kapasitasnya pun kecil sehingga rasa lapar itu tidak muncul atau hanya sedikit saja menampung asupan," beber Nuril.
Nuril mengatakan makan yang tidak teratur dan tiba-tiba makan dalam jumlah besar, juga dapat memicu gangguan pencernaan yang sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Menurut Nuril, anak yang kurang aktivitas fisik juga dapat berpengaruh pada proses pencernaan yang akan melambat. Jadi metabolisme tubuh menjadi terganggu tentunya.
Maka itu, anak perlu didorong supaya bersemangat untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya.
"Sudah menjadi hal yang lumrah jika banyak anak sekarang sudah nyaman hanya dengan TV atau gadgetnya sampai berjam-jam tanpa melakukan aktivitas fisik," katanya.
3. Penyakit tertentu
Penyakit yang dialami anak juga dapat menjadi salah satu penyebab mengalami kekurangan nutrisi.
Sebut saja TBC, campak, atau diare merupakan penyakit yang dapat memicu kekurangan nutrisi pada anak.
"TBC bisa menjadi sebab kekurangan nutrisi, dan sebaliknya kekurangan nutrisi bisa menjadi sebab TBC atau penyakit lain berdatangan karena sistem kekebalan dan metabolisme yang kurang baik," ucapnya.
4. Gangguan pencernaan
Anak yang mengalami gangguan pencernaan juga berpotensi mengalami kekurangan nutrisi. Pasalnya, gangguan pencernaan akan membatasi kemampuan tubuh anak menyerap nutrisi dari makanan.
Atau jika misalnya gangguan tersebut seperti diare, dapat menyebabkan pengeluaran segala makanan minuman yang masuk kedalam tubuh secara berlebihan, hal tersebut bisa jadi sebab penurunan berat badan yang drastis.
"Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya ketika mengalami gangguan pencernaan," kata Nuril.
Nuril pun meminta para orang tua baik ayah dan ibu memperluas wawasan tentang asupan nutrisi yang dibutuhkan anak sesuai usianya.
Asupan nutrisi ini selain terdapat pada makanan utama, juga dapat ditemui pada camilan harian yang dapat melengkapi kebutuhan nutrisi anak di luar makanan hariannya.
Menjawab kebutuhan tersebut, PT United Family Food (UNIFAM) menghadirkan Pino Es Serut Buah sebagai salah satu solusi santapan camilan yang aman dan higienis bagi anak-anak.
Pino Es Serut Buah dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B3, B6, dan B12. Sehingga menyantap Pino Es Serut Buah tidak hanya menyenangkan namun juga bermanfaat baik.
"Kami terus berinovasi mengembangkan produk yang cocok dengan selera keluarga Indonesia. Pino Es Serut Buah merupakan jawaban bagi para Ibu sebagai pilihan camilan es yang aman bagi anak-anak. Sensasi segar dari Pino Es Serut Buah membantu re-energized semangat dan fokus anak-anak pada kegiatan sehari-harinya," ujar Anastasia A. Marketing Communication Manager UNIFAM.
Pino Es Serut Buah dapat ditemukan di supermarket terdekat dalam kondisi cair pada rak biasa, sehingga tidak memberikan kekhawatiran akan meleleh dan berubah rasa pada saat pembelian.
"Bentuknya yang cup dilengkapi sendok serut dan dapat dibeli pada ambient temperature ice, kepraktisan inilah yang menjadi favorit para ibu sehingga mudah di stok di rumah, tidak gampang rusak dan dapat dinikmati seluruh anggota keluarga," ungkap Anastasia. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul