4 Penyebab Anda Kerap Tidur Berlebihan

Rabu, 03 Juni 2020 – 04:24 WIB
Tidur. Foto: Meetdoctor

jpnn.com - Anda patut waspada jika rasa kantuk tak tertahankan meski telah cuci muka atau minum kopi, bahkan Anda telah tidur cukup. Bisa jadi, kondisi ini menandakan hipersomnia atau tidur berlebihan di siang hari.

Hipersomnia tidak disebabkan oleh kurang tidur di malam hari atau kelelahan biasa. Hal ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat dalam mengatur waktu terjaga dan terlelap. Akhirnya, Anda jadi tidur berlebihan di siang hari. Kondisi ini disebut dengan hipersomnia primer.

BACA JUGA: Waspada! 6 Penyakit ini Mengintai Jika Tidak Matikan Lampu Saat Tidur

Penyebab lain Anda tidur berlebihan

Tidur berlebihan juga bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan yang mungkin Anda miliki. Inilah yang disebut dengan hipersomnia sekunder.

BACA JUGA: Susah Tidur Selama Pandemi Corona? Ini 4 Penyebabnya

Beberapa masalah kesehatan yang menyebabkan Anda terus mengantuk dan ingin tidur, antara lain:

1. Gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea

BACA JUGA: Lion Air Group Hentikan Operasional Penerbangan Mulai 5 Juni 2020

Menurut studi berjudul Excessive Daytime Sleepiness in Sleep Disorders, sleep apnea termasuk jenis gangguan tidur yang menjadi penyebab utama seseorang mengalami tidur berlebihan.

Sleep apnea menyebabkan seseorang berkali-kali berhenti bernapas sebagian atau sepenuhnya selama tidur. Kondisi ini biasanya diikuti dengan suara dengkuran yang keras dan menyebabkan Anda terbangun sesaat untuk mengambil napas.

Umumnya, sleep apnea tidak menyadari gangguan tidur yang dialaminya. Itu sebabnya, mereka merasa telah tidur cukup tapi tetap saja mengantuk.

2. Narkolepsi

Dalam beberapa kasus, hipersomnia bisa berbeda dengan rasa kantuk biasa. Narkolepsi bisa membuat Anda mengalami kelelahan ekstrem sehingga tidak mampu menghalau rasa kantuk. Akibatnya, Anda bisa jatuh tertidur begitu saja di tengah beraktivitas.

Gejala narkolepsi yang paling khas adalah hilangnya kekuatan dan rangsangan pada otot secara tiba-tiba. Kondisi ini dikenal dengan katapleksi.

Penyebab tidur berlebihan ini bahkan bisa menyebabkan orang mengalami halusinasi yang begitu jelas ketika tidur dan berlanjut hingga saat dia bangun.

3. Sindrom kaki gelisah

Sindrom kaki gelisah juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda mengalami keinginan tidur yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan pergerakan anggota tubuh secara berlebihan sehingga tidur Anda mungkin terganggu.

Gangguan refleks tubuh ini ditandai dengan munculnya sensasi tidak nyaman yang memicu kaki terus bergerak secara menerus, terlebih saat sedang beristirahat atau tidur.

Oleh karena itu, sindrom kaki gelisah bisa menyebabkan gangguan saat tidur sehingga membuat penderitanya tidak memperoleh waktu tidur yang optimal dan merasakan kantuk berlebihan di siang hari.

4. Efek samping konsumsi obat-obatan

Rasa kantuk yang tak tertahankan dan menjadi penyebab Anda tidur secara berlebihan juga dipengaruhi oleh efek samping obat tertentu. Obat yang menyebabkan kantuk biasanya memiliki kandungan yang memengaruhi kerja hormon “pengatur tidur”, seperti serotonin, epinephrine, dan adenosin.

Kandungan obat yang umum memberikan efek rileks dan sedatif adalah etanol dan antihistamin seperti diphenhydramine, beta bloker seperti propranolol, dan obat-obatan antikolvusan.

Pola tidur yang terganggu, baik kurang ataupun berlebihan, sama-sama memiliki dampak buruk pada kesehatan. Gangguan hormon, kenaikan berat badan secara drastis, dan memburuknya penyakit kronis adalah beberapa di antaranya.

Bahkan, dalam situasi tertentu, tidur berlebihan bahkan berisiko mengancam keselamatan jiwa, misalnya mengalami sleep paralysis ketika sedang mengemudi.

Untungnya, hal ini bisa masih bisa ditangani. Anda bisa mengatasi tidur berlebihan dengan mengusahakan kondisi kamar yang nyaman hingga melaksanakan sesi terapi. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai solusi dari masalah Anda. Bisa jadi, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk membantu memperbaiki pola tidur Anda.(HelloSehat)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler