Susah Tidur Selama Pandemi Corona? Ini 4 Penyebabnya

Selasa, 26 Mei 2020 – 21:50 WIB
Ilustrasi sedang tidur. Foto : Pixabay

jpnn.com - Pandemi virus corona yang terjadi saat ini memang bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Salah satu yang mungkin banyak dialami itu adalah susah tidur. Apakah Anda termasuk di antaranya? Kalau iya, yuk simak penjelasan psikolog ini!

Mengapa Tidur Jadi Bagian Penting Hadapi Virus Corona?

BACA JUGA: 4 Kiat Mengatasi Susah Tidur Selama Pandemi Corona

Tak sedikit orang yang mengeluhkan gangguan tidur selama pandemi COVID-19. Padahal, tidur malam yang berkualitas adalah salah satu aspek penting untuk daya tahan tubuh yang optimal. Saat imunitas baik, infeksi virus dan penyakit pun dapat dihindari.

Di lain sisi, tidur yang cukup dapat memaksimalkan potensi Anda untuk menjalani hari dengan lebih baik.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier: Kasian Ibu Siti Fadilah

Tak cuma baik untuk daya tahan tubuh, sudah banyak penelitian membuktikan bahwa cukup tidur dan berkualitas juga bagus untuk kesehatan keseluruhan.

Misalnya saja, membantu mengatur suasana hati (mood), meningkatkan fungsi otak, serta meningkatkan energi dan produktivitas keseluruhan di siang hari.

BACA JUGA: Bela Krisdayanti yang Disindir Aurel, Raul Lemos: Kesabaran itu Ada Batasnya

Itu sebabnya, cukup tidur sangat penting dalam usaha mencegah infeksi virus corona sekaligus penyakit lainnya. Kalau saat ini Anda mengalami gangguan tidur, segera cari tahu penyebabnya agar dapat cepat diatasi.

Penyebab Sulit Tidur Saat Pandemi Virus Corona

Ada beberapa penyebab susah tidur yang umum terjadi di tengah pandemi virus corona, yaitu:

1. Stres

Stres yang berlebihan adalah faktor utama yang bikin seseorang tidak bisa tidur. Stres yang meningkat dan informasi yang berlebihan, dapat membuat pikiran “berlomba”. Kondisi tersebut dapat meningkatkan respons sistem rangsangan tubuh, sehingga memicu insomnia.

"Orang biasanya sulit tidur karena adanya perubahan-perubahan kebiasaan. Tidak terbiasa dengan beberapa hal baru, kemudian timbul stres. Apalagi, saat COVID-19 ini orang dihadapkan pada ketidakpastian, seperti kapan akan selesai pandemi ini, apakah akan dipecat atau tidak," ujar Ikhsan.

"Nah, ketika malam hari tiba atau menjelang waktu tidur, bisa saja pikiran-pikiran tersebut muncul lagi, sehingga bikin Anda susah tidur" kata dia.

2. Alami Kegelisahan

Gangguan tidur juga bisa disebabkan oleh kegelisahan yang muncul usai membaca update terbaru COVID-19.

Misalnya, soal kekurangan tenaga medis, minimnya APD, angka kematian yang terus naik, hingga kondisi ekonomi yang kian memburuk.

3. Bermain Gawai

Faktor lainnya adalah cahaya biru dari gawai Anda. Cahaya biru memberi tahu otak untuk berhenti memproduksi hormon tidur melatonin, yang dapat menyebabkan kesulitan tidur.

4. Kebiasaan yang Berubah

Hilangnya struktur (kebiasaan) siang hari dapat mengganggu jadwal tidur di malam hari. Waktu tidur dan waktu bangun yang tidak konsisten dapat membuat tekanan. Kemampuan untuk tidur menjadi kurang dapat diprediksi.

Kombinasi suasana hati yang tertekan, lebih banyak downtime, dan energi rendah dapat meningkatkan tidur siang yang lama. Anda pun jadi lebih sulit tertidur di malam hari.

Gangguan Tidur Apa yang Mungkin Terjadi

Saat penyebab-penyebab tersebut terjadi, ada beberapa gangguan tidur yang mungkin Anda alami, yakni:

1. Insomnia

Lebih banyak di rumah, dapat membuat Anda lebih sering menatap layar handphone.

Seperti disinggug di atas, kebiasaan itu akan membuat Anda alami insomnia karena cahaya biru dari layar memberitahu otak untuk berhenti memproduksi hormon tidur melatonin.

2. Tidur Terfragmentasi

Apakah fragmentasi tidur? Secara singkatnya, ini adalah kondisi tidur yang tidak nyenyak.

Penderita tidak mendapatkan kesulitan untuk tidur di malam hari, tapi sering terbangun di malam hari setiap beberapa jam. Ini sering disebabkan oleh stresor utama, seperti pandemi coronavirus.

"Otak memproses informasi selama tidur. Ketika menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, Anda mungkin merasakan tekanan di rumah. Saat otak memproses stres tambahan ini, Anda mungkin akan sering terbangun di malam hari," kata Dr. Peters-Mathews, ahli tidur dari Amerika Serikat. 

3. Mimpi yang Mengganggu

Jelas, mimpi-mimpi yang mengganggu (yang oleh kebanyakan orang disebut mimpi buruk) terkait erat dengan seringnya terbangun di malam hari. 

Bermimpi adalah karakterisasi tidur gerakan mata cepat (REM), serta denyut nadi dan pernapasan yang lebih cepat. Ini terjadi pada interval di malam hari.(Klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler