jpnn.com, JAKARTA - Pesinetron Ayu Anjani masih diselimuti duka atas kepergian ibu dan adiknya.
Ibu dan adik Ayu Anjani meninggal dunia akibat kapal yang ditumpanginya miring dan tenggelam di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo.
BACA JUGA: Laporkan Kru Kapal, Ayu Anjani: Aku Enggak Akan Pernah Mau Damai
Dia pun menduga adanya faktor kelalaian, sehingga terjadi insiden tersebut.
Berikut pernyataan Ayu Anjani soal insiden yang menimpa orang terkasihnya.
BACA JUGA: Ayu Anjani Menduga Kru Sempat Mabuk Sebelum Kapal Tenggelam
1. Dugaan Mabuk
Diduga sebelum insiden itu terjadi, para kru kapal sempat mabuk.
Informasi itu didapati Ayu Anjani melalui adiknya yang ikut di dalam kapal.
"Adik saya, kan, ada di situ, semua pada bicara kalau malamnya itu mereka pada minum-minum," ujar Ayu Anjani melalui konferensi pers virtual, baru baru ini.
Diduga tak hanya kru kapal yang mabuk, tetapi juga tour guide yang ada di sana.
BACA JUGA: Curiga kepada Kru Kapal, Ayu Anjani Bakal Usut Kecelakaan yang Tewaskan Ibu & Adiknya
2. Menyayangkan
Dia berpendapat insiden kapal tenggelam itu bisa dicegah apabila para kru kapal siaga saat itu.
Sebab, kapal yang miring bisa distabilkan saat mesin menyala.
Adapun insiden itu terjadi ketika kapal dalam kondisi berhenti.
"Posisi, kan, miring ke kanan, kalau misalnya kapten sudah bangun jam segitu, dia pasti menyalakan engine, banting stir biar air enggak masuk," ucap Ayu Anjani.
3. Lapor Polisi
Atas alasan itu, pesinetron 31 tahun tersebut tak mau tinggal diam.
"Makanya saya mau usut tuntas dan udah diserahin ke pihak lawyer," kata Ayu Anjani.
Dia pun telah melaporkan insiden tersebut ke Polres Manggarai Barat.
"Sudah, pada saat kejadian itu langsung bikin laporan," ucapnya.
Pesinetron 31 tahun itu ogah menunda membuat laporan karena ingin masalah tersebut segera menemukan titik terang.
4. Ogah Damai
Ayu Anjani, bahkan tak mau berdamai dengan para terlapor.
Terlebih dia mengetahui kronologi kejadian kapal tenggelam itu.
"Aku enggak mau menunda karena, kan, sempat ditanya, kalau proses terserah dari keluarga korban. Mereka juga bisa enggak diproses kalau damai. Oh aku enggak akan pernah mau damai," tegas Ayu Anjani.
Adapun yang dilaporkan sekitar delapan orang, terdiri dari enam awak kapal dan dua guide.
Ayu Anjani menyebut laporan itu masih tahap proses penyelidikan. (mcr7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Mencekam Kapal yang Ditumpangi Keluarga Ayu Anjani Tenggelam
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Firda Junita