4 Proyek Investasi Pelindo III Tetap Berjalan Sesuai Protokol Pandemi Covid-19

Senin, 04 Mei 2020 – 14:04 WIB
Pelabuhan Benoa. Foto dok Pelindo III

jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memastikan kegiatan investasi tetap berjalan di tengah pandemi virus corona ini.

Kepastian ini ditandai dengan tetap berjalannya empat proyek investasi besar yang dimiliki oleh Pelindo III.

BACA JUGA: Pelindo III Ditunjuk jadi Koordinator Satgas Covid-19 di Provinsi Bali

Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan berjalannya proyek tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi pengangguran akibat terhentinya proyek dan dikerjakan dengan protokol penanganan Covid-19 yang sangat ketat.

Doso memastikan perusahaannya menyeleksi secara cermat dan ketat, mana proyek-proyek di Pelindo III yang harus dihentikan akibat adanya pandemi dan mana proyek yang tetap bisa berjalan.

BACA JUGA: Pelindo III Sumbang 90 Ribu APD untuk Bantu Tangani Covid-19

“Kami berhitung dengan hati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor keselamatan dan pemulihan ekonomi. Proyek yang tetap berjalan, bukan semata-mata hanya untuk mengejar target, tapi juga memberikan perlindungan bagi para pekerja operasional supaya tidak kehilangan pekerjaan di dalam situasi sulit dan menjaga supaya ekonomi tetap bergerak di proyek yang dimungkinkan," tutur Doso.

Untuk itu, pihaknya menerapkan protokol yang sangat ketat dalam bekerja, terutama menyangkut pandemi Covid-19.

BACA JUGA: TKA Asal China Meninggal di Morowali, DPR Minta Pemda Lakukan Pemeriksaan

Investasi dan proyek yang tetap berjalan antara lain adalah peningkatan fasilitas pelabuhan, khususnya kapal pesiar.

Langkah tersebut merupakan upaya Pelindo III dalam mendukung program pemerintah untuk mendongkrak jumlah pariwisata melalui jalur laut, khususnya dengan kapal pesiar ketika nantinya pandemi Covid-19 berakhir.

Proyek wisata maritim di Bali yaitu Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) ditargetkan bisa menyediakan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, sehingga semakin memperkuat sektor pariwisata Bali secara keseluruhan. Saat ini, proses desain dan perijinan masih terus berjalan.

Dalam hal ini, Pelindo III menggandeng sejumlah stakeholder untuk membangun Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

"Kami menggandeng sejumlah pihak seperti BUMN yang terlibat dalam pariwisata, logistik, energi, Kemenparekraf, BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta swasta untuk bersinergi bersama membentuk komunitas dan membangun Bali Maritime Tourism Hub," paparnya.

Di area seluas 128 hektar BMTH tersebut, akan diatur tata ruang yang ada di pelabuhan dengan memisahkan lokasi pelabuhan sesuai kebutuhan dan membaginya menjadi lokasi kapal pesiar, lokasi peti kemas, terminal curah cair, lokasi untuk UMKM, dan lain-lain untuk meningkatkan pariwisata maritim.

Proyek lain yang tetap berjalan adalah Terminal Gilimas di pulau Lombok NTB adalah terminal untuk sandar kapal pesiar yang dibangun untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok NTB.

Proyek ini dibangun untuk mendukung pembangunan sirkuit Mandalika hingga rencana pelaksanaan event motoGP, nantinya terminal Gili Mas adalah salah satu pintu masuk wisata melalui jalur laut.

Proyek berikutnya yang berjalan adalah pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo NTT, merupakan pelabuhan khusus logistik pertama di wilayah Labuan Bajo.

Terminal ini dilengkapi sejumlah fasilitas di antaranya dua dermaga utama yaitu dermaga multipurpose dengan kapasitas kapal hingga 25 ribu DWT dan dermaga curah cair dengan panjang 120 meter.

Pelabuhan hasil kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dan Pelindo III tersebut dibangun dengan kapasitas petikemas hingga 100 ribu Twenty-Foot Equivalent Units (TEUs) dan untuk curah cair hingga 1,5 juta ton/tahun.

“Sampai saat ini sedang dilakukan proses pelelangan, dan setelah ditentukan pemenang lelang, kami langsung kebut pelaksanaan pembangunan dan yakin dapat diselesaikan tahun ini. Kami optimis ketika virus Covid-19 sudah terlewati, kita bisa buka lapangan kerja, infrastruktur bisa berjalan dan ekonomi kembali pulih,” pungkas Doso.

Sementara itu, peran Pelindo III dalam menjaga ketahanan energi nasional khususnya pasokan LNG untuk provinsi Jawa Timur, saat ini juga terus digarap bersama PT PGN di Terminal Teluk Lamong (TTL) dan telah mencapai progress 90%.

Diharapkan fasilitas tersebut dapat beroperasi pada bulan Juni 2020. Beroperasinya terminal LNG tersebut akan membuat produktivitas industri di Jawa Timur akan bangkit kembali bertepatan meredanya pandemi Covid-19.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler