4 Rumah Sakit Penuh, Warga Klaten Meninggal di Dalam Mobil Saat Perjalanan Menuju RS ke-5

Senin, 12 Juli 2021 – 15:38 WIB
Petugas medis dari Puskesmas Klaten Tengah mendatangi rumah duka di Kelurahan Mojayan. Foto: ANGGA PURENDA/RADAR SOLO

jpnn.com, KLATEN - Seorang warga Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah JM (57) meninggal dunia di dalam mobil pribadi, Minggu (11/7) sore.

JM meninggal di tengah perjalanan saat menuju ke sebuah rumah sakit di Yogyakarta.

BACA JUGA: Maaf Rumah Sakit sudah Penuh, Pasien Covid-19 Harus Dirujuk ke Luar Kota

Sebelum menuju ke Yogya, konon JM ditolak empat rumah sakit di Klaten.

“Sudah satu minggu ini memang dia mengeluhkan penyakit hipertensinya. Lantas minta diantar ke rumah sakit. Sudah coba empat rumah sakit di Klaten, tetapi ditolak karena penuh sehingga hendak dibawa keluarga ke rumah sakit yang ada di Yogya,” kata Joko Sudarsono (61), yang merupakan kakak kandung JM, seperti dikutip Radar Solo.

BACA JUGA: Rumah Sakit Masih Penuh Pasien Covid-19, Jakarta Dibayangi Malaria

Joko yang baru menerima kabar Minggu (11/7) sore sekitar pukul 15.00 WIB menceritakan, adiknya meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit kelima yang didatangi. Tepatnya, ketika sampai di daerah Pandansimping, Kecamatan Prambanan. Hingga akhirnya kembali ke rumah duka di Kelurahan Mojayan.

“Saya tidak tahu pastinya empat rumah sakit yang sebelumnya sudah didatangi itu di mana saja. Katanya sudah penuh sehingga ditolak. Belum sampai ke rumah sakit yang kelima sudah meninggal dunia,” ucapnya.

BACA JUGA: Semua Rumah Sakit Penuh, Pasien ini Sempat Ditolak

Joko sebelumnya tidak mengetahui adiknya ternyata terpapar Covid-19. Mengingat tidak ada keluhan seperti batuk maupun flu seperti gejala yang dialami pasien Covid-19 pada umumnya.

Namun, dirinya membenarkan jika sang adik mengeluhkan sakit hipertensinya sehingga sempat bolak-balik memeriksakan diri ke rumah sakit.

“Oleh tenaga medis dilakukan tes Covid-19 dan hasilnya adik saya terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan mereka yang mengantarkan termasuk istrinya untuk hasilnya negatif,” ucap Joko.

Lurah Mojayan Sarwadi membenarkan informasi ada warganya sempat diantar ke empat rumah sakit, tetapi ditolak karena penuh. Namun, dia tidak tahu pasti RS mana saja yang sudah didatangi korban.

“Terakhir saat hendak menuju ke Prambanan malah sudah meninggal dunia. Lantas kami lakukan koordinasi dengan gugus tugas untuk tes Covid-19, ternyata hasilnya positif,” kata Sarwadi. (ren/fer/dam)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler