4 Siswa di Samarinda Terpapar Covid-19, Pemkot Kekeh Lanjutkan PTM

Senin, 14 Februari 2022 – 22:20 WIB
Pembelajaran tatap muka (PTM). Ilustrasi Foto: Dea Hardianingsih/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Kasus positif Covid-19 di Samarinda, Kalimantan Timur mulai menanjak naik.

Kota Tepian bahkan berstatus zona merah. Kenaikan kasus ini tentu menjadi kewaspadaan, khususnya di dunia pendidikan.

BACA JUGA: OTK Berulah, Tanah Papua Kembali Memerah

Teranyar, sudah ada empat siswa dari empat sekolah di Samarinda yang terpapar Covid-19.

BACA JUGA: Pemilik Honda HR-V Putih di Bandara Ngurai Rai Ditunggu di Kantor Polisi

BACA JUGA: PNS Perempuan Meninggal Dunia, Ditemukan di Pinggir Jalan, Mengenaskan

Hal itu terjadi setelah diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM).

Menanggapi hal itu, Pemkot Samarinda langsung mengeluarkan surat edaran bernomor 360/131/300.06.

BACA JUGA: Ratusan Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, PTM 9 SMA/SMK di Sumut Disetop

Surat yang di rilis pada 11 Februari 2021 lalu itu mengatur terkait tata cara PTM bagi SD dan SMP dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Asli Nuryadin menegaskan surat edaran dari Wali Kota Samarinda itu bukan terkait pemberhentian PTM.

"PTM tetap dilaksanakan, kecuali bagi sekolah yang siswanya terpapar. Jadi, tidak benar kami ada pemberhentian PTM," ungkapnya, Senin (14/2) siang

Asli menegaskan PTM tetap diberlakukan terbatas dengan jumlah peserta 50 persen.

Selain itu, waktu belajar mengajar juga diberlakukan selama dua jam setiap harinya.

"Keputusannya PTM tetap lanjut. Hanya saja bagi sekolah yang terpapar boleh saja tidak melakukan PTM selama enam hari. Misalnya di kelas itu ada yang terinfeksi Covid-19 maka boleh di hentikan PTM," jelas dia.

Asli membeberkan aturan ini diberlakukan menyusul terjadinya kasus positif empat pelajar dari empat sekolah di Samarinda.

Kendati demikian, Pemkot Samarinda enggan untuk memberhentikan PTM bagi sekolah-sekolah lainnya.

"Sejauh ini sudah ada empat orang dari empat sekolah yang terpapar Covid-19. Ada tiga SMP dan satu SD. Kami sudah lakukan rapat bagaimana cara-cara menanganinya," ucapnya.

Keputusannya ialah memberikan kewenangan bagi pihak sekolah masing-masing.

"Apabila situasi membahayakan silakan untuk hentikan PTM. Intinya kami tidak memutuskan untuk menutup atau penghentian seluruh sekolah," tegasnya.

Pemkot Samarinda juga memperbolehkan orang tua siswa yang menginginkan anaknya untuk melangsungkan sekolah via online.

"Kami fleksibel saja. Misalnya sekarang PTM 50 persen ternyata ada orang tua yang tidak setuju dan meminta untuk kembali online, itu juga tidak jadi masalah," pungkasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Joni Lagi Berhenti, Simon Datang, Brakk! Tim Medis Mencium Bau


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler