jpnn.com, LUMAJANG - Empat tahanan Polres Lumajang kabur, Jumat (20/11) lalu.
Radar Semeru pada Senin (23/11) melansir, tahanan tersebut melarikan diri setelah menjebol tembok hanya seukuran buah kelapa.
BACA JUGA: 8 Tahanan Polres Sergai Kabur, Baru Satu yang Tertangkap
Peristiwa itu terjadi diperkirakan setelah semua tahanan melakukan salat Subuh berjemaah.
Seketika itu juga, empat orang tahanan langsung menuju tembok yang sudah dilubangi.
BACA JUGA: Bobol Plafon Kamar Mandi, 8 Tahanan Kabur dari Polres Serdang Bedagai
Para tahanan yang kabur, meninggalkan tulisan yang cukup puitis 'maaf kami numpang lewat, kami rindu keluarga', kurang lebih seperti itu sepenggal tulisan yang ditinggalkan para tahanan tersebut.
Jejak tulisan ini diletakkan persis di dalam tumpukan baju oranye yang digunakan ketika mendekam dalam rutan Mapolres Lumajang.
BACA JUGA: 14 Tahanan Kabur, Padahal Ada 13 Anggota Polisi yang Berjaga
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Masykur memperkirakan, rencana melarikan diri itu telah direncanakan jpara tahanan dari jauh-jauh hari.
Sebab, para tahanan mampu melubangi tembok ruang tahanan yang langsung tembus ke dapur rumah warga di belakang mapolres.
Sepertinya para tahahan yang kabur sudah melakukan pemetaan dengan matang.
“Waktu salat itu jumlahnya pas, lah kok ndilalah (tiba-tiba) paginya kami ketahui ada lubang di ruang tahanan,” katanya.
Lubang yang tembus rumah warga tersebut kini sudah ditambal.
Saat berita ini diracik awak Radar Semeru, pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap tiga tahanan yang masih lolos.
“Kemungkinan dua orang arah Kedungjajang, dua ke arah Tanggul. Satu sudah kena, lainnya masih pengejaran,” tutur Kasat Reskrim.
Informasi yang beredar di lingkungan sekitar mapolres, kawanan tahanan tersebut terlihat kabur ke dua arah.
Menurut para saksi, tetangga yang sempat melihat kejadian, dari empat tahanan, terlihat tiga orang melintasi Sungai Kali Asem dan satu lari ke arah selatan.
Beberapa jam setelah kejadian itu, pihak Polres Lumajang langsung datang.
Pertama yang diinterogasi oleh kepolisian adalah pemilik rumah.
Santi, pemilik rumah, warga Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang Kota, mengaku sangat heran dengan kejadian yang menimpa rumahnya.
“Padahal, pas subuh saya dan keluarga biasanya musti bangun. Nah, ini saya dan suami malah terbangun ketika polisi mendatangi rumah,” ucapnya. (rs/rj/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek