jpnn.com, JAKARTA - JANTUNG tidak diragukan lagi merupakan organ terpenting manusia.
Namun, pola gaya hidup yang tidak sehat, terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, dan stres, bisa mengakibatkan seseorang mengalami serangan jantung.
BACA JUGA: 4 Kondisi Kesehatan Ini Membuat Anda Lebih Rentan Terhadap Serangan Jantung
Serangan jantung kini bisa dialami oleh siapa saja. Untuk itu, Anda tentu saja harus mengetahui apa saja tanda serangan jantung.
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
BACA JUGA: Waspada, Ini 3 Tanda Serangan Jantung yang Sering Anda Abaikan
1. Keringat berlebihan di malam hari
Banyak berkeringat di malam hari padahal cuaca sedang tidak gerah adalah tanda serangan jantung, terutama pada perempuan.
Namun, gejala serangan jantung saat tidur ini sering disalahpahami sebagai gejala menopause.
BACA JUGA: 3 Minuman Ini Bantu Jaga Kesehatan Jantung Anda
Jika terbangun dari tidur dan seprai basah kuyup, atau tidak bisa tidur nyenyak karena terus berkeringat, ini bisa menjadi pertanda serangan jantung.
2. Detak jantung tidak normal
Jika terbangun di pagi hari kemudian merasa detak jantung tidak normal tak seperti biasanya, maka sebaiknya jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Pasalnya, detak jantung yang tak normal bisa jadi tanda awal dari serangan jantung.
Bila detak jantung tak normal berlangsung selama setidaknya 5 menit, segera untuk pergi ke bagian gawat darurat, karena kondisi ini bisa membahayakan nyawa.
3. Sakit dada
Sakit di bagian dada adalah tanda yang paling umum dari serangan jantung. Gejala ini hadir dari tingkatan yang ringan hingga parah.
Namun, lebih sering muncul dengan rasa sakit yang ringan, sehingga banyak orang yang tak menghiraukannya.
Padahal, gejala ini bisa diartikan sebagai gejala awal dari gangguan jantung yang mungkin dimiliki.
4. Nyeri tubuh
Pasien yang mengalami gangguan jantung, biasanya juga merasakan rasa tidak nyaman dan nyeri pada seluruh tubuhnya, terutama bagian tangan, leher, punggung, dan perut.
Selain itu, diiringi juga dengan napas yang pendek. Bila memang mengalami hal ini, apalagi dalam frekuensi yang sering, maka segera berkonsultasi dengan dokter.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa