Sutopo menguraikan keempat korban tewas diduga merupakan satu keluarga. Dua orang dewasa dan dua anak-anak. Mereka adalah Jamaris yang berusia 55 tahun, Nila berumur 21 tahun, Nazwa berusia enam tahun dan adiknya Salwa yang baru berumur dua tahun. "Sang ibu Warni, istri Jamaris ditemukan dalam kondisi selamat,"kata Sutopo.
Banjir bandang tersebut, lanjut Sutopo, dipicu oleh curah hujan berintensitas tinggi yang terjadi di hulu sungai Batang Kuranji . Daerah-daerah yang mengalami banjir bandang antara lain, Kecamatan Pauh, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Luki, dan Kecamatan Lubeg. Ratusan rumah di tiga kecamatan terseut tergenang banjir. Pada 24 Juli lalu, daerah-daerah tersebut juga terkena bencana banjir bandang. "Dilaporkan juga di Kabupaten Pesisir Selatan juga dilanda banjir dan hujan lebat. Data masih dikumpulkan oleh BPBD Pessel. Korban sementara belum ada,"ujar dia.
Terkait bantuan, Sutopo menegaskan bahwa tim BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kota Padang, TNI, Polri, Tagana, PMI, dan masyarakat berada di lokasi kejadian untuk memberikan bantuan darurat. BPBD Kota Padang akan mendirikan tenda 20 buah pada malam ini. Tim gabungan sudah menurunkan seluruh petugas untuk melakukan evakuasi di tempat pengungsian, persiapan distribusi makanan & peralatan, pemantauan lokasi bencana. "Jadi sudah ditangani dengan cepat,"imbuh dia.
Sementara itu, informasi geospasial bencana yang dikembangkan Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB ternyata menarik perhatian Google untuk melakukan kerjasama dalam diseminasi info bencana secara global. Kantor pusat Google di California, USA, sudah cukup lama mengamati perkembangan informasi geospasial BNPB yang responsif dan up to date dalam menyampaikan info terkini bencana di Indonesia. Apalagi, saat gempabumi besar di baratdaya Aceh pada 11-4-2012, semua info bencana dengan cepat ditampilkan oleh BNPB. "Hal ini yang mendorong Merryl Stone sebagai Program Manager Google dan timnya dari Kantor Pusat Google di California USA datang ke BNPB untuk mengajak kerjasama,"jelas Sutopo.
Sutopo memaparkan, produk Google.org yang akan digunakan untuk publikasi data kebencanaan adalah Google Crisis Response yang menyediakan beberapa tool seperti Google Public Alert, Google Crisis Maps dan Google Person Finder.
Sebagai rencana awal, data kebencanaan dari BNPB akan dipublikasikan secara global dengan tool tersebut. Jika disepakati, nantinya Google akan memberikan BNPB lisensi Google Earth Pro dan sebaliknya BNPB akan sharing data ke Google, terutama data kebencanaan di Indonesia yang selanjutnya akan ditampilkan Google, sehingga penduduk dunia mendapatkan informasi secara cepat dan akurat dari BNPB. Google akan menampilkan peta dampak gempa bumi terkini produk BNPB yang akan dipublikasikan dalam Google Public Alerts dan Google Crisis Map. Informasi tersebut akan muncul dalam kedua media Google tersebut. Alert dan data kebencanaan lainnya seperti banjir, tsunami, gunungapi dan lainnya juga akan ditampilkan. "Kita tinggal tunggu saja,"imbuh dia. (Ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Korem Diduga Tewas Bunuh Diri
Redaktur : Tim Redaksi