Kecelakaan Kerja Berulang, Gunhar Minta Investigasi Menyeluruh di PT IMIP Morowali

Selasa, 26 Maret 2024 – 08:44 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar meminta peristiwa yang terjadi di area pabrik milik PT MTI di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu diinvestigasi. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa kebocoran pipa gas Acid (gas asam) diduga terjadi di area pabrik milik PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Beruntung dalam kejadian itu tak sampai menimbulkan korban jiwa.

Peristiwa kebocoran pipa gas itu terjadi pada Selasa (19/3) sekitar pukul 23.00 wita pada saat sedang dilakukan commissioning (uji coba) pengoperasian pabrik asam milik PT MTI.

BACA JUGA: Kemnaker Terus Tingkatkan Kompetensi Ahli K3 untuk Menekan Kecelakaan Kerja

Sebanyak 40 karyawan di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengalami mengalami sesak napas.

Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar meminta peristiwa yang terjadi di area pabrik milik PT MTI di dalam IMIP itu diinvestigasi.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Gandeng Perguruan Tinggi Demi Meminimalisasi Kecelakaan Kerja

Menurut Gunhar, telah terjadi kecelakaan kerja berulang kali dan dikhawatirkan mengancam keselamatan para karyawan.

"Keberadaan PT IMIP morowali harus ditinjau ulang terkait kecelakaan kerja dan kejadian ledakan dan kebocoran pipa gas akhir-akhir ini," kata Gunhar dikutip, Selasa (26/3).

Gunhar menilai selama ini belum ada upaya pemerintah untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait IMIP di Morowali sehingga berpotensi kecelakaan kerja terulang kembali.

"Setelah ledakan smelter sekarang kebocoran pipa gas, nanti ke depan ada apa lagi terkait kecelakaan kerja di IMIP?" kata dia.

Gunhar pun meminta perusahaan dihentikan sementara waktu sehingga bisa dilakukan audit investigasi menyeluruh terkait semua yang ada di PT IMIP Morowali.

"Seharusnya segera audit teknnis secara menyeluruh terkait semua kecelakaan kerja di PT MTI IMIP Morowali," ucap dia.

Dia menegaskan diperlukan audit investigasi gabungan dari berbagai kalangan, antara lain Kementrian ESDM, Perindustrian dan Panja Minerba Komisi VII DPR RI.

"Agar kecelakaan kerja tidak lagi terjadi, maka, diperlukan audit investigasi yang dilakukan secara gabungan antara Kementerian ESDM, perindustrian, DPR," kata Gunhar.

Komisi VII juga akan melakukan kunjungan ke lokasi PT MIP dalam waktu dekat ini, untuk melakukan investigasi atas kecelakaan kerja yang terbaru.

"Kita akan melakukan kunjungan ke lokasi sesegera mungkin sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya kebocoran pipa gas di area pabrik milik PT MIP," pungkas Gunhar.

Sebelumnya, Communication and Media Relation Head Pt IMIP Dedy Kurniawan mengatakan PT MTI telah mengevakuasi seluruh karyawan ke tempat yang lebih aman setelah kejadian. Selain itu, aktifitas commissioning dihentikan dan pabrik dihentikan operasionalnya.

“Seluruh karyawan PT MTI yang berada di lokasi kejadian dan dievakuasi semuanya dalam kondisi aman,” kata Dedy.

Ada 40 orang karyawan dari empat perusahaan yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan pabrik milik PT MTI harus mendapat pertolongan di fasilitas klinik PT IMIP.

Puluhan karyawan itu mengalami gejala sesak napas dan pusing. Diduga, mereka terpapar gas yang terbawa angin dari PT MTI hingga ke lokasi kerja puluhan karyawan tersebut.

Setelah mendapat perawatan selama kurang lebih empat jam, seluruh karyawan yang terpapar tersebut sudah diijinkan pulang karena sudah kondisinya sudah dinyatakan normal.

“Saat ini situasi baik di dalam areal pabrik PT MTI maupun pabrik-pabrik lain yang ada di sekitarnya sudah dalam kondisi normal. Namun, lokasi kejadian masih kami tutup untuk kepentingan investigasi,” ujar Dedy.

Dalam kesempatan itu, Dedy juga menyatakan bahwa peristiwa kebocoran gas tersebut tidqak berdampak ke areal pemukiman penduduk. Sebab setelah dilakukan pengecekan kadar udara menggunakan alat Single Detector Only For So2 hasilnya adalah nihil.

“Nihil. Hasil pengujian kadar udara di Desa Labota tak ditemukan kandungan So2. Jadi Masyarakat tak perlu khawatir,” ucap Dedy.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler