jpnn.com, CIREBON - Separuh dari 80 sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Cirebon harus berbasis komputerisasi.
Hal tersebut disampaikan Kabid Pendidikan SMP Disdik Kabupaten Cirebon, Dr H Mashuri MPd saat sosialisasi dengan perwakilan orang tua siswa, komite sekolah dan civitas akademika di SMPN 2 Palimanan, akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Jelang Ujian Nasional, Pelajar SMP-MTs Batam Doa dan Dzikir Bersama
Menurutnya, dengan komputerisasi maka siswa dapat melek teknologi dan informasi. Terlebih lagi saat ini ujian bagi siswa (UNBK) sudah menggunakan sistem komputerisasi.
"Ini (komputerisasi) manfaatnya sangat baik, khususnya bagi para siswa. Jadi nanti, siswa tidak boleh membawa smartphone kecuali handphone ting tong (jadul). Jadi, kalau siswa pengin mengakses informasi ya dari komputer di sekolah. Dan nanti sekolah harus mengajarkan mata pelajaran multimedia kepada siswa," papar pria asli Kecamatan Panguragan ini.
Mashuri mengatakan, saat dirinya menjabat sebagai kepala SMPN 1 Sumber juga sudah menerapkan komputerisasi. Dan kini, dirinya sebagai kabid akan memprogramkan hal tersebut kepada 40 SMP negeri yang ada di Kabupaten Cirebon.
"Saya juga akan segera menerbitkan surat edaran ke sekolah terkait program komputerisasi itu. Teknisnya bisa patungan, atau siswa yang sudah punya komputer dibawa ke sekolah atau bagaimana terserah sekolah dengan orang tua siswa dan komite sekolah. Kalau kepala sekolah tidak bisa melaksanakannya, ya jangan jadi kepala sekolah lagi," tukasnya.
Hanya saja, ia berpesan kepada pihak sekolah ketika komputer tersebut sudah ada, maka jangan dimasukkan sebagai aset pemda.
Tapi cukup dibuat berita acara serah terah terima dari komite kepada sekolah. Sehingga ketika ada anak didik yang pindah sekolah, kemudian komputer tersebut mau diambil pun bisa.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Palimanan, H Sulistyo Suradi menyambut baik program komputerisasi itu. Bahkan, pihaknya sudah lama merencanakan hal tersebut.
"Akhirnya kami undang Pak Kabid untuk hadir saat rapat dengan komite sekolah, dan perwakilan orang tua membicarakan program komputerisasi ini. Intinya kami siap," ujarnya.
Menurut Sulistyo, pengadaan komputer pun diserahkan sepenuhnya kepada komite sekolah setelah sebelumnya musyawarah dengan orang tua siswa. Dan program tersebut, lanjut dia sangat bagus untuk menunjang pengetahuan umum, teknologi dan informasi bagi para siswa.
"Apalagi sekarang sudah UNBK dan semuanya sudah komputerisasi. Jadi, ini juga melatih siswa sejak dini tentang komputer, teknologi dan informasi," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Komite SMPN 2 Palimanan, Harri mengungkapkan, program tersebut mempunyai manfaat bagi siswa. Namun demikian, pihaknya tetap menempuhnya sesuai prosedur.
"Saya rasa ini aman karena ada rapat, musyawarah jadi tidak memaksakan. Yang sudah punya komputer di rumah, bisa dibawa ke sekolah. Kami inginnya program awal ini 40 unit komputer," pungkasnya. (fen)
Redaktur & Reporter : Soetomo