JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan kembali menggelar Kompetisi Roket Indonesia (Korindo) 2010 pada 26-28 Juni 2010 di pantai Pandansimo, Srandakan, Bantul, JogjakartaDirektur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas, Suryo Hapsoro Tri Utomo, menyatakan, kempetisi yang akan digelar untuk ketiga kalinya itu juga menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Hapsoro menjelaskan, kompetisi roket kali ini mengangkat tema Homing Meteo Paylaod
BACA JUGA: Gaji Guru Sedot Rp214 Triliun Anggaran Pendidikan
“Maksudnya, roket yang dibuat oleh para mahasiswa ini harus dirancang atau dibangun dengan muatan roket (payload) yang mampu kembali atau menuju sasaran yang telah ditentukan setelah roket tersebut terlepas dan terpisah dari roket peluncur seri RUM70-100-LPN,” jelas Hapsoro pada dalam konferensi pers di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (22/6).Pada kesempatan sama, juri Kompetisi Roket dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Endra Pitowarno menjelaskan, roket rancangan mahasiswa yang dilombakan itu berbahan bakar propelan padat dan dapat meluncur hingga ketinggian 2 kilometer.
Pitowarno merincikan, spesifikasi roket yang dilombakan antara lain berbentuk silinder berdiameter 100 mm, tinggi 200 mm dengan berat maksimal 1 kilo gram.
"Roket berisi rangkaian elektronik dan sistem akuator yang berfungsi sebagai perangkat telemetri untuk meteorology dengan menggunakan tiga sensor, yakni tekanan dan kelembaban, pemandu arah terbang muatan menuju sasaran menggunakan kompas dan bersifat otonomous," papar Pitowarno seraya menambahkan, roket juga harus dapat berkomunikasi dengan sistem kendali operator di ground segment
Lebih lanjut Pitowarno menyebutkan, kompetisi yang ketiga kalinya digelar sejak tahun 2008 ini akan diikuti oleh 40 tim mahasiswa dari 38 perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia
BACA JUGA: Bill Farmer Puji Peneliti Indonesia
Masing-masing tim terdiri dari 3 mahasiswa dan 1 orang dosen pembimbing.Masih di tempat yang sama, Deputi bidang Teknologi Dirgantara Terapan LAPAN, Soewarto Hardhienata, mengatakan, kompetisi tersebut bertujuan untuk penyiapan bibit unggul yang berminat menggeluti teknologi dirgantara, khususnya peroketan melalui sarana space education.
“Kita secara perlahan terus berupaya untuk meningkatkan rasa cinta dirgantara bagi masyarakat luas karena negara manapun saat ini secara mandiri telah mampu menguasai teknologi roket,” tukasnya.
Dikatakan, roket sebenarnya memiliki nilai strategis baik dalam keadaan damai amuoun untuk keperluan pertahanan
BACA JUGA: Inklusi Wajib Punya Guru Pendamping
(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiah Beasiswa S2 untuk Juara Catur
Redaktur : Tim Redaksi