BEKASI - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sedikitnya 400 anak usia bawah lima tahun (Balita) di Kota Bekasi menderita gizi buruk. Namun angka ini dianggap masih lebih baik lantaran hanya 0.28 persen dari jumlah balita yang ada di Kota Bekasi.
"Standar nasional penderita gizi buruk itu 1 persen, sementara di Kota Bekasi jumlah penderita gizi buruk hanya 0.28 persen. Artinya, penderita gizi buruk di Kota Bekasi masih di bawah standar nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Anne Nur Chandrani seperti dilansir Radar Bekasi.
Anne mengklaim jumlah penderita gizi buruk di Kota Bekasi setiap tahunnya mengalami penurunan. Dia mencatat, mulai dari tahun 2010 penderita gizi buruk sebanyak 0.53 persen, tahun 2011 turun jadi 0,34 persen. Sedangkan saat ini jumlahnya tinggal 0,28 persen dari jumlah balita sebanyak 60 ribu lebih.
"Hingga saat ini kami masih melakukan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan, red) di setiap posyandu. Ini sangat efektif untuk menekan angka penderita gizi buruk di Kota Bekasi," ungkapnya.
Menurut dia, program PMT tersebut yang berjalan selama tiga bulan berturut-turut itu untuk membantu balita yang menderita gizi buruk. Balita gizi buruk, kata dia, mendapatkan asupan gizi secara gratis dari pihak Posyandu hingga kondisinya membaik.
"Setiap balita yang menderita gizi buruk mendapatkan asupan gizi secara gratis selama tiga bulan melalui kader di Posyandu, setelah tiga bulan kondisinya akan terus dipantau," jelasnya.(adi/jpnn)
"Standar nasional penderita gizi buruk itu 1 persen, sementara di Kota Bekasi jumlah penderita gizi buruk hanya 0.28 persen. Artinya, penderita gizi buruk di Kota Bekasi masih di bawah standar nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Anne Nur Chandrani seperti dilansir Radar Bekasi.
Anne mengklaim jumlah penderita gizi buruk di Kota Bekasi setiap tahunnya mengalami penurunan. Dia mencatat, mulai dari tahun 2010 penderita gizi buruk sebanyak 0.53 persen, tahun 2011 turun jadi 0,34 persen. Sedangkan saat ini jumlahnya tinggal 0,28 persen dari jumlah balita sebanyak 60 ribu lebih.
"Hingga saat ini kami masih melakukan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan, red) di setiap posyandu. Ini sangat efektif untuk menekan angka penderita gizi buruk di Kota Bekasi," ungkapnya.
Menurut dia, program PMT tersebut yang berjalan selama tiga bulan berturut-turut itu untuk membantu balita yang menderita gizi buruk. Balita gizi buruk, kata dia, mendapatkan asupan gizi secara gratis dari pihak Posyandu hingga kondisinya membaik.
"Setiap balita yang menderita gizi buruk mendapatkan asupan gizi secara gratis selama tiga bulan melalui kader di Posyandu, setelah tiga bulan kondisinya akan terus dipantau," jelasnya.(adi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Kantor, Dishub DKI Sewa Tentara
Redaktur : Tim Redaksi