jpnn.com, JAKARTA - Asisten Operasi Kodam II Sriwijaya Kolonel Inf Willy Brodus Yos Rohadi menyebut pihaknya menyiapkan ratusan personel untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai teroris.
"Sudah disiapkan pasukan setan. 400 personel," kata Kolonel Willy melalui layanan pesan secara elektornik, Rabu (5/5).
BACA JUGA: Abelom Kogoya Sempat Diancam Ditembak Mati KKB Pimpinan Numbuk Telenggen
Pasukan setan ialah personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) dari Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda. Satuan ini yang mendapat julukan pasukan setan.
Nantinya, Willy mengatakan, pasukan setan bersifat perbantuan bagi tim inti yang menangani KKB di Papua. Pasukan itu akan bekerja sesuai komando Kodam di Bumi Cenderawasih.
BACA JUGA: Pasukan TNI dan Polri Berhasil Mendesak Mundur KKB, Pasar Ilaga Sudah Ramai
Namun, kata alumnus Akademi Militer 1997 itu, pasukan setan hingga kini masih menunggu perintah untuk diberangkatkan ke Papua.
Hingga kini belum ada surat resmi dari Mabes TNI untuk memberangkatkan pasukan itu.
BACA JUGA: Ternyata Presiden Jokowi Tahu tentang Kondisi Susan Guru Honorer
"Menunggu putusan dari Mabes TNI, yah,” kata Willy.
KKB di Papua kembali membuat ulah. Mereka membakar sejumlah fasilitas umum yang dibangun oleh pemerintah.
Sejak Minggu (2/5) hingga Senin (3/5), kelompok yang sudah dilabeli sebagai teroris itu membakar gedung sekolah, perumahan guru, gedung puskesmas dan akses jalan raya pada sejumlah wilayah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal yang dihubungi dari Timika, Selasa (4/5), menyebutkan fasilitas yang dibakar dan dirusak oleh KKB yaitu lima ruang kelas SD Mayuberi, rumah dinas guru, gedung lama Puskesmas Mayuberi.
KKB juga merusak fasilitas Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni (pintu angin).
Kejadian itu baru diketahui setelah seorang warga bernama Joni Elatotagam datang melapor ke Kepala Distrik (Camat) Ilaga Utara yang berada di Kimak, pada Senin (3/5).
"Bapak Joni Elatotagam melaporkan bahwa telah terjadi pembakaran yang berawal pada hari Minggu (2/5) sekitar pukul 22.30 WIT. Saat berada di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Bapak Joni Elatotagam melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuberi sekitar pukul 23.00 WIT," tutur Kamal.
Atas kejadian itu, Joni Elatotagam bergegas menuju Polres Puncak di Kota Ilaga pada Senin (3/5) untuk melaporkan situasi yang terjadi di Mayuberi.
Saat melakukan aksinya itu, KKB membagi tugas, ada yang bertugas membakar gedung lama puskesmas dan gedung SD Mayuberi, sementara kelompok yang lain bertugas merusak tiga titik ruas Jalan Mayuberi, Jalan Kimak dan Jalan Wuloni. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan