jpnn.com - PALEMBANG - Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatra mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare. Perinciannya, 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut.
"Jadi, berdasarkan hasil citra satelit, sepanjang Januari hingga Agustus 2023 setidaknya sudah ada 4.082,8 hektare lahan yang terbakar di Sumsel," ujar Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (18/9).
BACA JUGA: Herman Deru & BNPB RI Perkuat Strategi Penanganan Karhutla di Sumsel
Ferdian menjelaskan bahwa sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru sudah menetapkan status siaga karhutla sejak Maret 2023 lalu.
"Dari awal tahun kami juga sudah mengantisipasi, mulai dari kegiatan pencegahan bersama masyarakat di desa-desa yang rawan karhutla, patroli, serta pembukaan posko-posko kebakaran," papar Ferdian.
BACA JUGA: Polda Sumsel Targetkan Nihil Titik Api Melalui Operasi Stop Karhutla Musi 2023
Dia menambahkan bahwa pihaknya sudah mengerahkan 240 personel dari Manggala Agni ke daerah rawan karhutla. Menurut dia, 10 hari lalu pihaknya juga mengirimkan 45 personel tambahan untuk bawah kendali operasi (BKO) dari Jambi bergabung memadamkan api karhutla di Ogan Komering Ilir. "Karena Kabupaten OKI paling luas terjadi karhutla," tegas Ferdian.
Dia mengungkap ada 2.625,0 hektare luas lahan yang terbakar di Kabupaten OKI.
BACA JUGA: Karhutla di OKI Memburuk, AKBP Dili Cepat Kirim Tambahan Personel ke Lokasi
Perinciannya, 1.639,1 hektare lahan mineral dan 985,9 hektare lahan gambut.
Menurut Ferdian, meluasnya karhutla di OKI dikarenakan hari tanpa hujan (HTH) yang sudah berlangsung lebih dari 60 hari.
"Ditambah sebagian besar wilayah OKI lahan gambut, sehingga bila terbakar akan sulit dipadamkan," ungkap Ferdian.
Dia menambahkan bahwa di OKI juga masih banyak terdapat titik hotspot.
"Makanya saat ini kami fokus melakukan pemadaman di OKI yang dibantu dari satgas darat dan water bombing (WB)," ujar Ferdian.
Ferdian mengatakan bahwa asap yang masuk Kota Palembang saat ini akibat dari karhutla di OKI. "Mudah-mudahan pemadaman dapat segera tuntas, dan kondisi udara kembali normal," tutup Ferdian. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cuci Hati