jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 41 Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) di wilayah Jawa Barat kompak untuk menggelar konsolidasi. Konsolidasi yang mengatasnamakan "Gerakan Mahasiswa Jawa Barat Menggugat" itu sepakat mengajak seluruh BEM di Indonesia untuk menyelaraskan dan mempersatukan gerakan.
"Sudah saatnya seluruh BEM di Indonesia bersatu dalam gerakan," kata Presiden Mahasiswa BEM Telkom University selaku tuan rumah, yang juga perwakilan Gerakan Mahasiswa Jawa Barat Menggugat, Yusuf Sugiyarto dalam keterangan resminya yang diterima JPNN.com, Senin (7/10).
BACA JUGA: Gerakan BEM Jakarta Ajak Mahasiswa Kaji RKUHP
Dia menyebutkan ada lima poin penting dari hasil konsolidasi tersebut, yaitu:
1. Gerakan Mahasiswa Jawa Barat Menggugat berkomitmen melanjutkan 7 tuntutan tuntaskan reformasi.
BACA JUGA: BEM SI Sindir Aparat yang Larang Aksi Demo Mahasiswa di Depan DPR
2. Gerakan Mahasiswa Jawa Barat Menggugat berkomitmen akan terus mengawal seluruh proses penolakan RUU KPK sampai tahapan judicial review.
3. Gerakan Mahasiswa Jawa Barat Menggugat menuntut kepolisian untuk menjamin tidak adanya lagi tindakan represif terhadap demonstran.
4. Gerakan Mahasiswa Jawa Barat Menggugat mengajak seluruh aliansi BEM di Indonesia untuk menyelaraskan gerakan dan merumuskan persatuan.
5. Gerakan Mahsiswa Jawa Barat Menggugat akan serius mengawal pemerintah dengan landasan kajian permasalahan kedaulatan bangsa dan negara.
Yusuf menyatakan pergerakan mahasiswa masih butuh penyempurnaan. Karenanya, perlu membuka kritik internal. Selain itu masih ada sekat-sekat dalam gerakan mahasiswa maka perlu ada persatuan agar pergerakan berbuah kemenangan mutlak.
Dia menilai, beberapa pergerakan yang terjadi kemarin menunjukkan mahasiswa telah kembali menjadi parlemen jalanan, dan itu merupakan hal positif.
"Pergerakan mahasiswa sebagai parlemen jalanan diperlukan untuk mengkritik secara substansial kepada DPR dan pemerintah. Hal itu menjadi tanggung jawab bersama. Jangan hanya menjadi euforia sesaat tetapi harus jadi budaya mahasiswa untuk terus mengisi ruang opisisi dengan gerakan intelektual," tegasnya.
Yusuf berharap gerakan BEM-BEM ini tetap dipertahankan sampai kapanpun dan menjalankan kemurnian gerakan mahasiswa, menjaga persatuan-kesatuan bangsa Indonesia, serta konstruktif dalam membangun peradaban dan kemajuan bangsa Indonesia ke depan.
"Kami tetap konsisten mengawal pemerintah dan DPR ke depan dengan tetap menjunjung tinggi keutuhan serta persatuan bangsa Indonesia. Dengan niat tulus ikhlas untuk kedaulatan Bangsa Indonesia ke depan," ujarnya.
Menurut Yusuf, sudah saatnya mahasiswa selaku insan akademis serius mengawal pemerintah. Menjadi oposisi sejati untuk kepentingan rakyat.(esy/jpnn)
41 BEM yang hadir dalam konsolidasi:
1. Telkom University
2. Universitas Pasundan
3. Universitas Siliwangi
4. IAID Ciamis
5 Univeritas Al-Ghiffari
6. Ekuitas
7. Universitas Nurtanio
8. STAIPI
9. Universitas Jendral Ahmad Yani
10. IPI Garut
11. Universitas Garut
12. Universitas Galuh Ciamis
13. STIKES Ahmad Yani
14. BSI
15. STIMLOG
16. Universitas Islam Bandung
17. Universitas Padjajaran
18. STAI Baitu Aqrom
19. Universitas Perjuangan
20. Sekolah Tinggi Hukum Garut
21. Telkom University
22. Universitas Pasundan
23. Universitas Siliwangi
24. IAID Ciamis
25. Univeritas Al-Ghiffari
26. Kampus Ekuitas
27. Universitas Nurtanio
28. STAIPI
29. Universitas Jendral Ahmad Yani
30. IPI Garut
31. Universitas Garut
32. Universitas Galuh Ciamis
33. STIKES Ahmad Yani
34. BSI
35. STIMLOG
36. Universitas Islam Bandung
37. Universitas Padjajaran
38. STAI Baitu Aqrom
39. Universitas Perjuangan
40. Sekolah Tinggi Hukum Garut
41. STAI al-ma'arif Ciamis
Intip Menteri Usulan Ma'ruf Amin:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad