41 Pemda Belum Melakukan Validasi TPP ASN

Rabu, 30 November 2022 – 08:30 WIB
Pemberian TPP ASN harus sesuai dengan kemampuan pemda. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro menegaskan, pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) disesuaikan dengan kemampuan pemerintah daerah (pemda).

Suhajar mengatakan hal itu dalam kata sambutan yang dibacakan Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kemendagri Suprayitno pada pembukaan Rapat Internalisasi Analisa Jabatan, Analisa Beban Kerja dan Evaluasi Jabatan di Lingkungan Pemerintah Daerah, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri Jakarta, Selasa (29/11).

BACA JUGA: Oknum ASN Pemprov Sulsel Ditangkap Polisi Gegara Ini, Duh Malunya

Rapat digelar untuk menindaklanjuti amanat Pasal 6 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK).

Berdasar PermenPAN_RB tersebut, pemda harus menyampaikan hasil Anjab dan ABK pada Kemendagri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

BACA JUGA: Kepala Daerah Ini Berharap Semua Guru Honorer Bisa jadi ASN PPPK, Semoga Saja

Dijelaskan bahwa kegunaan hasil Anjab dan ABK yaitu penataan kelembagaan, penataan sumber daya aparatur, penataan tata laksana, dan penataan kebutuhan diklat.

Selain itu, salah satu kegunaan Anjab dan ABK adalah penentuan reward dan punishment di lingkungan Pemda dalam bentuk pemberian tambahan penghasilan ASN.

BACA JUGA: Lagi, Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Raih Penghargaan Internasional

“Sesuai Pasal 63 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian diganti dengan Pasal 58 Ayat 1 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah memungkinkan Pemda memberikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” demikian Suhajar dalam kata sambutan yang dibacakan Suprayitno.

Berkaitan dengan TPP, Suhajar menyampaikan laporan kegiatan validasi TPP ASN Pemda tahun 2022.

Dari 34 provinsi di Indonesia, semuanya telah melakukan validasi TPP. Meski begitu, dari 508 kabupaten dan kota di Indonesia, terdapat 467 pemda yang telah melakukan validasi TPP atau masih ada 41 pemda yang belum melakukan validasi.

Pemda yang belum melakukan validasi diharapkan untuk segera melakukan validasi.

Selain itu, dalam rangka koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di bidang penataan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pemda, Kemendagri telah menerbitkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/4636/SJ Tanggal 10 Agustus 2022 tentang Pelaksanaan Anjab, ABK, Evaluasi Jabatan, MCP (Monitoring Centre for Prevention) KPK di lingkungan Pemerintah Daerah.

"Surat tersebut bertujuan agar kami dapat memastikan bahwa hasil evaluasi jabatan/kelas jabatan Pemerintah Daerah yang telah divalidasi oleh Kementerian PAN dan RB telah diimplementasikan dengan baik, dan salah satu wujud implementasinya yaitu pada penerapan pemberian TPP ASN," tandasnya. (rls/sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler