jpnn.com - ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan dunia internasional bertarung bersama melawan aksi terorisme.
Seruan ini menyusul serangan mematikan di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Selasa (28/6) malam waktu setempat.
BACA JUGA: Terpukau, Tokoh Lebanon Puji Aksi TNI
Pemerintah Turki juga menetapkan Rabu 29 Juni sebagai hari berkabung nasional, dan memerintahkan berkibarnya bendera setengah tiang selama tiga hari berkabung nasional.
AFP melansir, serangan yang diawali dengan rentetan tembakan senjata otomatis dan diakhiri dengan bom bunuh diri itu telah menewaskan 41 orang, 239 orang lainnya terluka.
BACA JUGA: Artis Bollywood Selamat dari Tragedi Bom Istanbul
Hingga kini belum ada yang secara resmi bertanggung jawab atas aksi tersebut. Namun Perdana Menteri Binali Yildrim telah menuding kelompok ISIS yang berada di belakang tragedi itu.
"Tiga pelaku bom bunuh diri telah menyerang bandara. Mereka datang dengan taksi dan melepaskan tembakan di pintu masuk terminal sebelum meledakkan bahan peledak mereka. Sejumlah bukti mengarah ke Daesh (sebutan lain ISIS)," ujar Yildirim.
BACA JUGA: Teroris Beraksi di Bulan Suci, Ini Reaksi Presiden Turki
Kebetulan atau tidak, yang jelas serangan ini terjadi di saat Turki baru saja membuka atau membangun kembali hubungan dengan Israel dan Rusia. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada WNI Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Bandara Istanbul?
Redaktur : Tim Redaksi