jpnn.com, BATAM - Sebanyak 445 jamaah calon haji (JCH) kloter 2 Embarkasi Batam asal Pekanbaru, Riau, diberangkatkan, Senin (31/7) sekitar pukul 23.50 WIB.
Sebelum keberangkatan, kesehatan para jamaah dicek terlebih dahulu untuk memastikan kesiapan JCH di Tanah Suci, Makkah.
BACA JUGA: Sektor Industri Batam Terus Berkembang, Sebulan Rekrut 800 Pekerja
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam Subadi menjelaskan JCH asal Pekanbaru sampai di Asrama Haji Batam langsung memeriksa kesehatan.
"Hingga sore ini belum ada informasi jamaah yang ditunda keberangkatannya. Proses pemeriksaan kesehatan masih berlangsung," terang Subadi, Senin (31/7) sore.
BACA JUGA: 64 Wajib Pajak Sudah Gunakan Sistem Online
Dikatakan Subadi, jika ada JCH yang sakit, maka pihaknya akan menggelar rapat terdahulu dengan PPIH. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah JCH tersebut masih layak diberangkatkan atau harus ditunda hingga sembuh.
"Rapat dulu untuk kepastian berangkat. Namun kita berharap tak ada yang sakit, sehingga 445 JCH bisa diberangkatkan malam ini (kemarin malam, red)," terang Subadi.
BACA JUGA: Sedan Baleno Terbakar di Jalan Simpangkabil-Simpangjam, Macet 2 Kilometer
Tak hanya itu, Subadi juga menjelaskan bahwa kloter 1 ada satu jamaah yang ditunda keberangkatannya. Padahal, JCH itu sudah sampai di atas pesawat. Namun saat di pesawat, nafasnya sesak dan langsung dilarikan di rumah sakit.
"Total jamaah kloter 1 yang tak berangkat empat orang. Tiga jamaah sakit, sedangkan satu lainnya menemani suami yang sedang sakit," jelas Subadi.
Menurut Subadi, jamaah kloter 1 yang sakit akan diberangkatkan setelah benar-benar sembuh. Dari tiga jamaah yang sakit, satu diantaranya yakni dari Lingga sudah mulai berangsur membaik.
"Kalau sudah sembuh mungkin akan kita berangkatkan di kloter selanjutnya," imbuh Subadi.
Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan, Slamet mengatakan total CJCH asal Indonesia yang berangkat ke tanah suci sebanyak 221 ribu jiwa.
Jumlah itu akan berbaur dengan 3 juta jamaah dari seluruh penjuru dunia.
"Sekarang di tanah suci musim panas, suhunya sampai 40 derajat. Karena itu perlu perhatiaan maksimal dari petugas untuk menghindari resiko kesehatan jamaah," terang Slamet.
Tak hanya petugas, Slamet juga menyebutkan 14 poin yang harus dilaksanakan JCH selama berada di Tanah Suci. Apalagi dalam menjaga kesehatan karena cuaca yang sangat berbeda dengan di Indonesia.
"Kesehatan harus dijaga agar bisa menjalankan ibadah dengan baik. Serta menjaga kekompakan antar regu dan tidak lupa berdoa agar selalu diberi kesehatan," jabar Slamet. (she)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Kembali Menggeliat, Tiga Perusahaan Ini Butuh Ratusan Pekerja
Redaktur & Reporter : Budi