"Kontes ini bertujuan untuk mengasah kreativitas siswa-siswi SMK dan SMA di Provinsi Kepulauan Riau dengan mengenalkan teknologi robotik yang mandiri," kata Ketua Panitia Kontes, Toni Firnandes.
Menurut Toni, selain menumbuhkan jiwa kompetisi, kontes ini juga melatih peserta soal sportivitas sejak dini. Karena itu panitia memilih "Bunga Persahabatan" sebagai tema kontes kali ini.
"Tujuannya selain menumbuhkan semangat kompetisi, peserta juga dapat membangun persahabatan peserta dari sekolah lainnya," tutur Toni.
Tema ini disimbolkan dalam babak Battle yang mempertemukan dua kontestan. Di babak ini, kedua robot akan berlomba meletakkan setangkai bunga di lubang yang berada di tengah lintasan berukuran dua meja pingpong. Dari perlombaan di hari pertama disaring 16 besar yang akan berlomba sampai ke babak final hari ini.
Pemenang babak final hari ini akan mendapatkan trofi dan sertifikat. Menurut Toni, sertifikat tersebut nantinya dapat menjadi jaminan mendapatkan beasiswa Politeknik Batam.
Sebelum penyelenggaraan kontes, panitia telah melakukan workshop kepada calon peserta pertengahan November 2011. Workshop itu berguna bagi calon peserta di luar SMK yang tidak mempelajari mekanika dan elektronika di sekolahnya.
"Perkembangan robotik sekarang tinggi di kalangan siswa SMA dan Madrasah Aliyah. Karena kemampuan siswa SMA dan MA di bawah SMK, kami memberikan pelatihan dan konsultan," kata Toni.
Dalam sambutannya, Pembantu Direktur I Politeknik Batam Ahmad Riyadh Firdaus menyatakan, kontes ini tidak sekedar mendorong peserta tahu cara membuat robot. "Kontes ini mendorong peserta untuk belajar soal mekanika, elektronika, maupun keuletan dan kesabaran," tutur Riyadh.
Kepada Batam Pos, Riyadh mengatakan, bidang robotik Provinsi Kepulauan Riau meningkat pesat dalam dua tahun terakhir. Salah satunya karena berbagai pelatihan yang diberikan oleh Polibatam.
"Kami sudah memberikan pelatihan ke hampir seluruh SMA dan SMK di Provinsi Kepulauan Riau. Karena itu persaingan di antara siswa SMA dan SMK dalam hal robotik saat ini semakin ketat," kata Riyadh.
Bahkan, sambung Riyadh, siswa SMP pun saat ini sudah mulai mengenal dunia robotik. Ini ditandai dengan meningkatnya kunjungan banyak SMP ke laboratorium Polibatam.
Riyadh mengharapkan, kontes ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat Batam dan Provinsi Kepulauan Riau terhadap ilmu keteknikan.
"Saat ini peminat ilmu-ilmu teknik rendah. Padahal kebutuhan pekerja teknik di Batam tinggi. Kontes ini diharapkan dapat menggugah para peserta untuk menggeluti bidang teknik," kata Riyadh.
Bagi peserta kontes, ini dapat memotivasi mereka untuk mengenal teknologi di masa mendatang. "Khususnya dalam hal teknologi robotik," kata Nanta, siswa SMKN 3 Batam. Nanta ingin memenangkan kontes ini untuk mendapatkan beasiswa di Polibatam.
Lain halnya dengan Adner, siswa SMA 1 Batam. Lewat kontes ini, ia ingin membuktikan kalau membuat robot saat ini tidak hanya dimonopoli oleh siswa SMK saja. "Robot sudah memberikan pengaruh besar dalam hidup saya. Saya ingin mengubah pandangan orang kalau SMA juga bisa membuat robot," tutur Adner.
Pembimbing SMKN 1 Sri Mei mengungkapkan, kontes semacam ini berguna untuk memotivasi anak-anak didiknya mengaplikasikan ilmu yang diajarkan di sekolah. "Selama ini anak-anak hanya belajar tentang rangkaian elektronika. dengan adanya kontes ini, mereka semakin termotivasi mengaplikasikan ilmu di bidang robotik," tukas Mei. (cr19)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk SD Dilarang Ujian Calistung
Redaktur : Tim Redaksi