jpnn.com, JAKARTA - Polres Kepulauan Seribu menemukan lima anak buah kapal (ABK) dalam kondisi tak bernyawa lagi, Kamis (17/9).
Kelima mayat ABK itu dimasukkan ke dalam lemari pendingin salah satu kapal penangkap ikan.
BACA JUGA: 9 Fakta Kasus 5 Jenazah ABK Sepekan di Lemari Pendingin, Ada Nama-namanya
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, kepolisian mendapati lima mayat ABK tersebut ketika jajaran Polres Kepulauan Seribu menggelar operasi yustisi dan patroli di sekitar Pulau Pari, perairan Teluk Jakarta.
“Mengamankan satu buah kapal sekitar tiga mil dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pada saat itu ada satu kapal penangkap ikan, dilakukan pengecekan,” ujar Yusri kepada awak media, Jumat (18/9).
BACA JUGA: Viral Jenazah ABK Indonesia Dibuang ke Laut, Begini Penjelasan Kemenhub
Polisi lantas memeriksa manifes kapal yang mencantumkan 43 orang. Namun saat pengecekan, polisi mendapati di kapal tersebut hanya ada 38 orang.
“Dalam manifesnya ada 43 orang. Pada saat itu tinggal 38 orang. Dari hasil pengecekan di mana ditemukan lima orang mayat ABK dalam freezer (lemari pendingin, red),” tutur Yusri.
BACA JUGA: SS dan Istri Minum Miras Oplosan Bersama, Setelah Itu Terjadilah
?Merujuk informasi yang dihimpun jajaran Polres Kepulauan Seribu, Yusri mengatakan bahwa seharusnya kelima ABK itu pulang pada 3 September. "Pada saat selesai penangkapan seharusnya pulang karena berlayar selama dua bulan," ujar Yusri.??
Namun, kelima korban ABK tersebut memilih menggelar pesta miras oplosan di dalam kapal. Nahas, pesta miras itu berakhir tragis.
Lima ABK meninggal akibat miras oplosan. Selanjutnya, nakhoda kapal berinisiatif menyimpan mayat itu ke dalam lemari pendingin.
?“Inisiatif nakhoda dititip ke dalam freezer tersebut," tutur Yusri.?
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menambahkan, Polres Kepulauan Seribu lantas mengamankan kapal tersebut dan menggiringnya ke Pelabuhan Ancol, Jakarta Utara.?
Polisi juga memeriksa nakhoda dan ABK lainnya sebagai saksi. Adapun lima ABK yang meninggal tengah diautopsi di RS Bhayangkara Polri.(mcr3/jpnn)?
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama