jpnn.com - Sudah dua pekan Coco menghiasi layar bioskop di seluruh dunia. Dan, untuk dua pekan beruntun, animasi terbaru Disney Pixar itu kukuh di puncak box office di seluruh dunia.
Di Amerika Utara, besutan sutradara Lee Unkrich tersebut mendulang pendapatan tambahan USD 26,1 juta (sekitar Rp 352,9 miliar.
BACA JUGA: Seleksi Ratusan Kandidat, Disney Akhirnya Temukan Mulan
Sedangkan dari pasar internasional, dia mengantongi USD 69 juta atau sekitar Rp 933 miliar. Jika ditambah pekan pertama, Coco sudah membukukan pendapatan USD 280 juta atau setara Rp 3,78 triliun.
Well, jika belum nonton, berikut kami paparkan alasan untuk nonton. Jika sudah, ini bisa jadi alasan untuk nonton lagi, lagi, dan lagi. (nor/c7/na)
BACA JUGA: Coco Geser Superman Cs di Tangga Box Office
Miguel
BACA JUGA: Studio Animasi Spesialis Film Keluarga Diterpa Skandal Cabul
Tokoh utama Coco yang dikisahkan berusia 12 tahun ini begitu ingin menjadi musisi. Nah, si Miguel ini disuarakan oleh Anthony Gonzalez, cowok 13 tahun kelahiran Los Angeles. Dia mengawali karir dengan tampil di sejumlah serial televisi seperti Criminal Minds dan Beyond Borders. Dia mengikuti audisi Coco saat berusia 9 tahun. Namun, tidak langsung syuting karena Pixar butuh waktu lama untuk riset.
Gonzalez punya kesamaan dengan Miguel. Yaitu, sama-sama berdarah Meksiko dan ingin menjadi seniman. ’’Untung, keluarga selalu mendukungku. Tanpa mereka, aku tidak akan bisa berada di film Pixar,’’ tuturnya. Seperti Miguel juga, dia piawai menyanyi. Saat berusia 4 tahun, dia sudah tampil dalam pertunjukan jalanan di kawasan La Placita Olvera, LA.
’’Sebelumnya, kakak-kakakku tampil di sana duluan. Melihat mereka bersenang-senang di panggung, berdansa, dan tertawa-tawa, aku berpikir, aduh aku kepingin ikut juga,’’ kenang Gonzalez. Semua lagu Miguel yang ada di Coco dinyanyikan sendiri olehnya.
Budaya Meksiko
Begitu banyak wawasan yang kita dapat dari nonton Coco. Misalnya, makanan tradisional, musik, hingga tradisi Dia de los Muertos atau Hari Orang Mati yang dirayakan tiap November. Mereka menaruh foto keluarga yang sudah meninggal di ofrenda (semacam meja persembahan) karena percaya arwah bakal berkunjung ke rumah. ’’Agar mereka tetap dekat di hati kita,’’ kata Lee Unkrich.
Cerita Keluarga
Coco membawa pesan indah tentang ikatan keluarga yang kuat, nilai-nilai tradisi, serta menghormati leluhur. Dan percayalah, cerita yang dijalin berdasar riset sejak 2011 itu benar-benar bikin banjir air mata. ’’Selama di Meksiko, kami menyaksikan langsung betapa penting nilai keluarga bagi kehidupan warga setempat. Kami sangat tersentuh,’’ jelas Unkrich.
Musik dan Lagu
Siapa yang tidak terpukau mendengar Miguel dan Hector berduet Poco Loco. Sekeluar bioskop, giliran lagu Remember Me yang berenang-renang di benak. Tiap mendengar melodi dan liriknya yang indah, mata bisa kembali basah. Sosok di balik lagu itu adalah Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez, pemenang Oscar untuk original soundtrack film Frozen. Alunan khas latin dengan instrumen musik lokal seperti vihuela dan guitarron yang dimainkan mariachi sungguh memanjakan telinga.
Visual Indah
Sejak awal, penonton dimanjakan dengan visual yang memukau. Penggambaran setiap karakter, gestur, dan ekspresi wajah begitu detail sehingga tampak hidup. Misalnya, ekspresi rasa ingin tahu yang tinggi hingga ketakutan Miguel. Serta, kerutan di wajah Mama Coco, nenek buyut kesayangan Miguel. Desa kecil tempat tinggal Miguel, Land of the Dead, hingga kostum para penghuninya yang begitu colorful. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun pasti jatuh cinta.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Ada Bocoran The Incredibles 2, Ini Videonya
Redaktur & Reporter : Adil