5 Anggota Kostrad Masih Kritis

Selasa, 24 April 2012 – 03:49 WIB
Pangdam VII/WRB, Mayjen TNI Mohamad Nizam saat memeriksa luka-luka anggota TNI Kostrad yang diduga mengalami luka tembak. FOTO: Gorontalo Post/JPNN

GORONTALO - Paska-insiden bentrok antara dua aparat negara, anggota Brimob Polri dan Kostrad TNI-AD yang terlibat aksi saling tembak membuat suasana Gorontalo masin mencekam. Hingga berita ini dilansir, masing-masing satuan baik TNI dan Polri diseluruh Provinsi Gorontalo siaga satu. Terlebih hingga saat ini sedikitnya empat anggota Kostrad 221 masih dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit MM Dunda Limboto.

Sementara satu lagi dirujuk ke rumah sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo guna menjalani operasi. Informasi yang berhasil dihimpun Gorontalo Post dari RS MM Dunda Limboto menyebutkan, empat anggota Kostrad yang masih dirawat secara intensif di RS MM Dunda Limboto itu diantaranya Prada Apriadi (21) mengalami luka tembak di bahu bagian belakang, Prada Yanis luka tembak di kaki kanan bagian bawah,  Prada Tiflif alami luka tembak dipaha samping kanan, Prada Rahim alami luka robek dilengan kanan.  Mereka dirawat di Irina E tepatnya ruangan bedah VIV Kanguru. Semantara satu anggota Kostrad yang diduga kena tembak di bagian dada yakni Prada Firman sudah dirujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo Senin (23/4). 

Direktur Rumah Sakit MM Dunda Limboto Dr Nuryana Alinti M.Kes membenarkan adanya empat anggota TNI Kostrad yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit yang dipimpinya tersebut. "Iya benar saat kejadian pada Minggu dinihari itu kami menerima enam pasien, dimana setelah diperiksa ada satu pasien dari anggota Brimob yang hanya dirawat jalan saja dan ada lima dari Kostrad di rawat inap,"kata Dr Nuryana kepada Gorontalo Post (JPNN Group).

Lanjut kata Dr Nuryana, satu pasien yang juga anggota Kostrad bernama Firman saat ini sudah dirujuk ke RSAS Kota Gorontalo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak rumah sakit MM Dunda Limboto diakui Dr Nuryana khawatir dengan kondisi luka tembak dibagian dada Firman yang diperkirakan tembus hingga paru-paru jika tidak segera ditangani lebih intensif akan menyebabkan reskio yang sangat atal. Sehingga pihak RS MM Dunda berinisiatif untuk merujuknya Firman ke RSAS Kota Gorontalo untuk dilakukan operasi.

"Kami juga masih menunggu hasil foto rontgen untuk mengetahui apakah ada peluru yang masih bersarang di tubuh pasien untuk dilakukan operasi,"terang Dr Nuryana.

Ia pula menjelaskan bahwa langkah-langkah medis yang sudah dilakukan rumah sakit terhadap para kelima pasien itu yakni sudah dilakukan perawatan sesuai Prosedur tetap (Protap) yang ada. "Ya, kalau memang kondisi pasien sudah membaik dan memungkinkan untuk pulang maka kita akan rawat jalan,"tandasnya. 

Sebelumnya tempat pemeriksaan dilakukan di ruangan kelas II Tarsius. Namun, tiba-tiba dari pihak manajemen RS MM Dunda Limboto memindahkan para pasien tersebut ke ruangan VIV Kanguru sekitar pukul 12.00 wita dengan alasan demi keamanan dan kenyamanan para pasien.

Di luar pintu ruangan tampak dilakukan penjagaan superketat oleh anggota Provost Kostrad 221. Para pengunjung yang memasuki area Irina E dilakukan pemeriksaan identitas oleh petugas piket jaga untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Pokoknya semua pengunjung yang masuk ke ruangan ini kami periksa identitasnya. Kami hanya mengantisipasi saja sesuatu yang tidak diinginkan terjadi,"kata petugas Irina E yang meminta namanya tidak dikorankan. (tim-gp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diterjang Rob, 5 Rumah Rusak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler