5 Anggota TNI Dibunuh, Letjen Nyoman Cantiasa Keluarkan Perintah

Jumat, 04 Februari 2022 – 17:25 WIB
Wajah sejumlah anggota KNPB Maybrat penyerang Posramil Kisor yang masuk DPO. Foto ANTARA/HO-Bidang Humas Polda Papua Barat.

jpnn.com, MANOKWARI - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa meminta kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Maybrat, Papua Barat yang sudah ditetapkan sebagai DPO agar menyerahkan diri secara baik-baik.

Penyerangan KKB ke Posramil Kisor Kabupaten Maybrat mengakibatkan lima prajurit TNI tewas.

BACA JUGA: Letjen TNI Nyoman Cantiasa: Saya Minta Kalian Bertanggung Jawab & Segera Menyerahkan Diri

"Dua kali peristiwa penyerangan kelompok bersenjata di wilayah Maybrat oleh kelompok yang sama telah merenggut lima nyawa anggota TNI AD. Saya minta kalian harus bertanggung jawab dan segera menyerahkan diri," ujar Letjen TNI Nyoman Cantiasa sehari sebelum melepas jabatan Pangdam Kasuari.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan sampai saat ini aparat gabungan TNI dan Polri masih memburu anggota KKB yang menyerang Posramil Kisor Maybrat.

BACA JUGA: Atribut Polri jadi Candaan di TikTok, 3 Orang Ini Langsung Dijemput Polisi

Dari total 21 DPO penyerang Posramil Kisor Maybrat, delapan di antaranya sudah ditangkap.

"Dari delapan DPO yang sudah ditangkap, tujuh di antaranya sedang menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Makassar Sulsel, sementara satu DPO atas nama Melkias Ky baru saja tertangkap pada 30 Januari 2022 dan masih menjalani masa penahanan polisi," ujar dia di Maokwari, Kamis.

BACA JUGA: Ipda AS Terancam Hukuman Mati

Adam Erwindi juga mengimbau kepada 17 DPO yang masih berada di tempat persembunyian di manapun berada agar segera menyerahkan diri.

"Kami juga harap bantuan masyarakat untuk melapor jika mengetahui keberadaan dari para DPO tersebut di wilayah Papua Barat ini," katanya.

Sementara itu, Panglima Kodam XVIII/ Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema mengajak semua pihak di teritori Papua Barat saling menopang dalam kasih persaudaraan untuk mendukung program-program pembangunan di daerah itu.

Menurut dia, apa pun persoalan yang terjadi di teritori Papua Barat dipastikan ada solusi, bila pendekatan penyelesaiannya dengan kasih persaudaraan dalam satu tujuan pembangunan.

"Papua Barat ini rumah kita, tempat kita bersama. Segala sesuatu yang menjadi problematik di sini, mari kita saling menyempurnakan untuk satu tujuan, yaitu berbangsa dan bernegara dalam NKRI," ujar Gabriel Lema.

Dia juga memberikan catatan khusus kepada kelompok kriminal bersenjata yang masih berbeda pandangan dengan ideologi Pancasila di teritori Papua Barat dan menjadi ancaman bagi pertahanan negara maupun keamanan masyarakat umum.

"Kami berharap secara perlahan tetapi pasti, semua akan kembali dalam satu konsep bahwa kita satu negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mari kita hidup sama-sama saling berdampingan kita wujudkan kedamaian," ujar pangdam. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler