jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Kamis (14/4) fakta pengeroyokan Ade Armando terungkap, Gubernur Kaltim menyebut wibawa negara sudah tidak ada, salah tangkap tersangka pengeroyokan Polri dianggap harus minta maaf Simak selengkapnya!
Jangan lupa ya, tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
1. Gubernur Kaltim Isran Noor: Wibawa Negara Sudah Tidak Ada, Sedikit Saja Sisanya
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan keluh kesahnya atas maraknya pertambangan ilegal yang terjadi di Benua Etam.
Isran Noor menumpahkan aspirasinya itu ketika menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM di Gedung Nusantara DPR RI, Senin (11/4/2022) lalu.
Di hadapan Panja Illegal Mining Komisi VII DPR RI, Isran Noor mengatakan tambang ilegal telah menjadi momok dan meresahkan masyarakat di Kaltim.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Gubernur Kaltim Isran Noor: Wibawa Negara Sudah Tidak Ada, Sedikit Saja Sisanya
2. Sempat Jadi Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Abdul Manaf Ternyata
Polisi meralat status Abdul Manaf sebagai tersangka pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando saat demo BEM SI di DPR pada Senin (11/4).
Hal itu setelah polisi menginterogasi Abdul Munaf setelah menemukan keberadaannya di Karawang, Jawa Barat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan Abdul Manaf tidak terlibat dalam peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) itu berdasarkan hasil pemeriksaan.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Sempat Jadi Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Abdul Manaf Ternyata
3. Polisi Salah Tangkap Pengeroyok Ade Armando, Desmond: Sepatutnya Polri Minta Maaf
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menuntut Polri mengungkapkan permintaan maaf secara terbuka setelah penyidik Korps Bhayangkara salah menangkap diduga pengeroyok pegiat media sosial, Ade Armando.
Polisi sudah mengungkapkan ke tengah publik sosok yang belakangan bukan pengeroyok Ade.
"Sudah wajar institusi Polri atau pimpinan Polri minta maaf atas salah ekspos tersebut, kan," kata legislator Fraksi Partai Gerindra itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Polisi Salah Tangkap Pengeroyok Ade Armando, Desmond: Sepatutnya Polri Minta Maaf
4. Jangan Keliru, Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Bukan 6 Orang, Ini Sebabnya
Polda Metro Jaya kembali meralat pernyataan penetapan enam tersangka pengeroyokan pegiat media sosial, Ade Armando, saat demo mahasiswa di DPR pada Senin (11/4).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan hanya dua tersangka dalam kasus tersebut. Enam orang yang dimaksud hanya berstatus terduga pelaku. "Enggak ditetapkan sebagai tersangka, salah.
Keenam orang ini didentikasi sebagai pelaku pengeroyokan. Jadi, jangan keliru," kata Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu (13/4) malam.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Jangan Keliru, Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Bukan 6 Orang, Ini Sebabnya
5. Fakta soal Tersangka Pengeroyok Ade Armando Ini Mengejutkan
Penyidik Polda Metro Jaya mengungkap fakta tentang tersangka pengeroyok pegiat media sosial Ade Armando bernama Abdul Manaf.
Sebelumnya, Abdul Manaf bersama lima orang lainnya dijadikan polisi sebagai tersangka pengeroyok Ade Armando saat aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senin (11/4).
Namun, polisi meralat bahwa Abdul Manaf tidak ikut mengeroyok dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Fakta soal Tersangka Pengeroyok Ade Armando Ini Mengejutkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Info Rahasia Demo 11 April Bocor, TNI Tancap Gas, Rektor IPB Buka Suara
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul