jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Kamis (21/7) tentang Kamaruddin blak-blakan soal kejadian Jumat malam, ahli forensik bicara soal luka di leher Brigadir J, hingga Komnas HAM menemukan hal mencengangkan dari peretasn ponsel keluarga Brigadir J. Simak selengkapnya!
Jangan lupa ya, tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
1. Kamaruddin Blak-Blakan Ungkap Kejadian Jumat Malam, Adik Brigadir J Saat Itu
Kamaruddin Simanjuntak membeberkan detik-detik adik almarhum Brigadir J, yakni Bripda LL Hutabarat diperintahkan untuk menyambangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (8/7) malam.
Bripda LL saat itu masih berdinas di Mabes Polri. Pascakejadian baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bripda LL diketahui telah dimutasi ke Polda Jambi.
Konon, seorang petinggi Polri memerintahkan Bripda LL agar menyambangi RS Polri untuk menandatangani surat persetujuan keluarga sebelum dilakukan autopsi jenazah Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Kamaruddin Blak-Blakan Ungkap Kejadian Jumat Malam, Adik Brigadir J Saat Itu
2. Leher Brigadir J Dijerat Pakai Tali? Begini Kata Dokter Forensik, Hmmmm
Kamaruddin Simanjuntak menduga Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat dijerat dari belakang menggunakan tali sebelum tewas.
Versi polisi, Brigadir J tewas terkena tembakan Bharada E saat insiden baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7).
Kamaruddin selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J menyampaikan dugaan soal jeratan tersebut berdasarkan foto jenazah Brigadir J.
Dokter forensik Budi Suhendar mengatakan apa yang dikatakan Kamaruddin soal dugaan Brigadir J dijerat tali harus bisa dibuktikan secara pemeriksaan dokter forensik.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Leher Brigadir J Dijerat Pakai Tali? Begini Kata Dokter Forensik, Hmmmm
3. Tagar Tangkap Ferdy Sambo Trending, Begini Kata Pengamat Kepolisian
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi tagar Tangkap Ferdy Sambo yang sempat trending di Twitter buntut kasus Brigadir J.
Bambang Rukminto mengatakan hal seperti itu yang bakal muncul di publik apabila kasus tersebut tidak ditangani dengan cepat dan cermat.
"Ini yang harus segera diantisipasi oleh kepolisian kita bila kasus ini tak ditangani dengan cepat, cermat, transparan, dan akuntabel," kata Bambang kepada JPNN.com pada Kamis (21/7).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Tagar Tangkap Ferdy Sambo Trending, Begini Kata Pengamat Kepolisian
4. Bharada E Buka Suara tentang Kematian Brigadir J, Minta Dilindungi LPSK
Bharada E yang disebut-sebut sebagai Richard Eliezer mengajukan permohonan untuk dilindungi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Menurut Juru bicara LPSK Rully Novian, ada 2 syarat yang mutlak dipenuhi oleh saksi dan korban yang ingin dilindungi lembaga itu. Termasuk Bharada E.
"Dua syarat utama yang harus terpenuhi ialah tentang sifat pentingnya keterangan dan ancaman menjadi syarat yang tidak bisa dihindari," kata Rully saat dihubungi JPNN.com pada Kamis (21/7).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Bharada E Buka Suara tentang Kematian Brigadir J, Minta Dilindungi LPSK
5. Komnas HAM Dapat Temuan Mencengangkan soal Peretasan Ponsel Keluarga Brigadir J
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyebutkan pihaknya memperoleh sejumlah informasi saat penyelidikan kasus baku tembak yang menewaskan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J.
Salah satu yang diperoleh adalah peretasan ponsel yang dialami keluarga Brigadir J setelah kejadian.
"Ada soal pemblokiran. Ada soal peretasan yang itu berbeda problemnya. Terkait peretasan, kami dapatkan informasi yang cukup detail,” ujar Anam, Kamis (21/7).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Komnas HAM Dapat Temuan Mencengangkan soal Peretasan Ponsel Keluarga Brigadir J
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Sisi Lain Kematian Brigadir J Diungkap, Sidik Jari hingga CCTV Dilacak, tetapi
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul