jpnn.com, JAKARTA - Mendengkur saat sedang tidur bisa dialami oleh siapa saja. Hanya pasangan atau orang sekitar rumah saja yang mungkin tahu, apakah Anda mendengkur atau tidak saat tidur. Meski identik dengan tersumbatnya sebagian saluran napas, kondisi tersebut juga bisa menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius.
Pada umumnya, mendengkur terjadi ketika udara melewati otot-otot dan jaringan di tenggorokan yang mengalami relaksasi, sehingga menyumbat sebagian saluran napas. Jaringan itu kemudian bergetar ketika Anda bernapas dan menimbulkan suara dengkuran.
BACA JUGA: Benarkah Tidur Bisa Membakar Kalori?
Saat tidur, biasanya orang yang mendengkur tidak menyadari jika suara dengkurannya bisa begitu keras sehingga mengganggu pasangan tidur. Hal ini diungkapkan oleh dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter.
“Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tidur telentang merupakan salah satu faktor utama orang mendengkur ketika tidur. Hal ini sekaligus bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya henti napas saat tidur,” kata dr. Anita.
BACA JUGA: Perut Sering Kembung? Mungkin Ini 9 Penyebabnya
Resah dan takut dengkuran Anda mengganggu pasangan hingga orang sekitar saat sedang tidur? Jangan takut, Anda dapat mengatasinya dengan cara di bawah ini.
1. Pastikan dengkuran bukan karena masalah kesehatan
BACA JUGA: Jangan Terburu-buru, Penurunan Berat Badan Perlu Proses
Mendengkur terjadi ketika napas Anda tidak dapat mengalir dengan lancar melalui saluran di belakang hidung dan mulut. Tapi terkadang, mendengkur bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan serius yang disebut apnea tidur obstruktif (obstructive sleep apnea).
Kondisi tersebut merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur ketika saluran udara menyempit atau menutup, sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam darah turun. Jika tak diatasi, apnea tidur obstruktif dapat menimbulkan masalah seperti penurunan kualitas hidup, kantuk di siang hari yang berlebihan, peningkatan risiko hipertensi, diabetes, depresi, dan penyakit jantung.
Gangguan apnea tidur obstruktif dapat diatasi dengan metode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk menjaga jalan napas tetap terbuka saat tidur. Setelah masalah ini teratasi, biasanya dengkuran segera mereda.
2. Ubah posisi tidur
Menurut dr. Anita, tidur telentang membuat dasar lidah dan langit-langit lunak mudah kolaps dan menutup tenggorok. Akibatnya, aliran udara menjadi menyempit dan timbul getaran di area mulut dan tenggorok yang besar.
“Para ahli kesehatan menyarankan untuk tidur dengan posisi menyamping agar bebas dengkur yang dapat mencegah adanya sumbatan jalan napas saat tidur. Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian,” ujar dr. Anita.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sleep tahun 2003 meneliti 72 pasien di Jepang yang punya kebiasaan mendengkur. Sebagian besar menunjukkan adanya penurunan intensitas dan waktu dengkur ketika tidur dengan posisi menyamping.
3.Hindari minum alkohol sebelum tidur
Hindari alkohol dan obat penenang sebelum tidur. Faktanya, kedua jenis substansi ini dapat memperburuk dengkuran Anda. Sebisa mungkin, beri jeda antara minum alkohol dengan tidur agar kualitas istirahat Anda lebih baik.
4.Gunakan obat semprot hidung jika hidung tersumbat
Ketika hidung sedang tersumbat, akan sangat sulit bagi Anda untuk menarik udara melalui saluran napas. Menurut American Academy of Otolaryngology, hal tersebut menyebabkan jaringan lunak saling bertabrakan dan menghasilkan dengkuran.
Untuk membantu meredakan hidung tersumbat sekaligus mencegah dengkuran nantinya, semprotan hidung (nasal spray) atau obat alergi yang dijual bebas dapat membantu.
5.Operasi
Pilihan terakhir untuk menghentikan dengkuran adalah operasi. Namun, ini berlaku jika semua cara yang dilakukan tak berhasil dan Anda sudah mendapat rekomendasi dari dokter. Nama operasi yang akan dilakukan adalah uvulopalatopharyngeoplasty, atau kerap disingkat UP3.
Prosedur tersebut dilakukan guna menghilangkan uvula dan jaringan di dekatnya untuk membuka jalan napas. Seperti halnya semua operasi, prosedur ini memiliki risiko seperti infeksi dan perdarahan.
Lakukan cara-cara di atas untuk mengatasi kebiasaan mendengkur Anda. Segera konsultasikan dengan dokter jika segala tips yang dilakukan belum berhasil.(klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Hamil Bolehkah Donor Darah?
Redaktur & Reporter : Yessy