jpnn.com, JAKARTA - Seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS mengatakan bahwa kepuasan pasangan suami istri (pasutri) bermain cinta sangat penting guna menjaga keharmonisan rumah tangga.
Namun, kata Boyke, perempuan Indonesia masih banyak yang berpura-pura merasa puas agar pasangannya tidak kecewa.
BACA JUGA: Anu Sebesar Pisang Ambon Tetapi Tak Memuaskan, Coba Deh, Trik Dokter Boyke Ini
"Memang perempuan Indonesia banyak yang tidak tahu (bagaimana terpuaskan), laki-laki juga egois," kata Dokter Boyke, dikutip dari TonightShow NET di YouTube, Selasa (23/11).
Berikut beberapa cara membuat wainta mencapai puncak bermain cinta ala Dokter Boyke:
BACA JUGA: Kata Dokter Boyke, 5 Makanan Ini Bikin Pria Makin Perkasa di Ranjang
1. Pikiran
Dokter Boyke mengingatkan wanita bahwa kemampuan mencapai kepuasan ada pada dirinya sendiri.
"Ingat, laki-laki hanya membantu menyentuh, merangsang, mencium, dan sebagainya," kata Boyke.
BACA JUGA: Kata Dokter Boyke, 4 Hal Ini Harus Dilakukan agar Permainan di Ranjang Makin Panas
2. Film Dewasa
Adegan pada film dewasa terkadang bisa berdampak negatif ketika menjadikannya sebagai patokan meraih kepuasan.
Dia pun melarang pasutri membandingkan permainan dan ukuran anu pasangannya dengan milik bintang film tersebut.
3. Titik Pemicu Gairah
Pria perlu mengetahui posisi dan letak titik pemicu gairah pada alat kelamin wanita. Letaknya tidak dalam.
Menurut Boyke, letaknya itu di antara sepertiga bagian atas anu wanita. "Antara jam 11 dan 12 (letaknya)," ujarnya.
4. Ukuran Anu Pria
Dokter Boyke mengatakan ukuran anu pria yang dibutuhkan untuk memuaskan wanita tidak harus panjang.
"Pendek dan kekar, kenapa? Karena bisa menyentuh bagian dari dinding anu wanita," ucapnya.
5. Posisi Bermain Cinta
Sebagai pasangan, pria harus bisa mengikuti kemauan wanita untuk bisa mencapai puncak dengan posisi pilihannya.
Posisi woman on top biasanya dipilih karena bisa menstimulasi berbagai titik erogen perempuan.
"Dia bisa menentukan sendiri ke titik mana yang nyaman untuk bergerak," tutur dr. Boyke. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh