jpnn.com, SURABAYA - Pasar semen di Indonesia sepanjang Januari-November 2016 hanya bertumbuh sedikit dibandingkan periode yang sama 2015.
Pertumbuhannya hanya mencapai 0,3 persen.
BACA JUGA: Industri Mamin Diprediksi Tumbuh 8,5 Persen
Hingga November lalu, konsumsi semen hanya mencapai 56,503 juta ton.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia (SMGR) Agung Wiharto menyatakan, pertumbuhan pasar semen hingga akhir tahun diperkirakan hanya satu persen. Meski terjadi peningkatan konsumsi semen di sejumlah daerah, banyak wilayah di Indonesia yang permintaannya justru anjlok.
BACA JUGA: BRI Penuhi Target Penyaluran KUR
Kenaikan konsumsi semen tertinggi berada di Sulawesi, yakni 14,7 persen.
Daerah yang juga mengalami pertumbuhan konsumsi semen adalah Sumatra yang mencapai 4,8 persen, Maluku dan Papua (7,1 persen), serta Nusa Tenggara (1,8 persen).
BACA JUGA: 2017, Prospek Bisnis Fashion Cowok Sangat Cerah
Di sisi lain, permintaan semen di Kalimantan justru anjlok 11,7 persen lantaran sektor pertambangan yang menopang pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut sedang lesu.
Demikian pula dengan Jawa yang turun 2,1 persen.
Selama sebelas bulan 2016, penjualan SMGR juga tumbuh 0,3 persen sehingga mencapai 24,050 juta ton.
Pertumbuhan dipacu pasar ekspor karena penjualan domestik SMGR justru menurun 0,2 persen menjadi 23,499 juta ton.
Dari total penjualan Semen Indonesia, 12,7 juta ton disumbang Semen Gresik. Sementara itu, penjualan Semen Padang tercatat 5,8 juta ton atau menurun 1,5 persen jika dibandingkan dengan Januari–November 2015.
Dari pertumbuhan konsumsi semen di wilayah Sulawesi, Semen Tonasa berhasil memperoleh pertumbuhan penjualan semen 4,985 juta ton atau meningkat 1,1 persen.
Pangsa pasar SMGR pada sebelas bulan 2016 mencapai 42 persen.
”Capaian ini masih sama dengan tahun lalu. Pada tahun depan, kami usahakan di angka yang sama mengingat banyaknya pemain baru yang masuk di Indonesia,” urai Agung.
Pasar semen curah berkontribusi 20–30 persen dari total penjualan perseroan. Untuk meningkatkan penetrasi pasar semen curah guna mengimbangi proyek-proyek infrastruktur, SMGR melakukan penetrasi penjualan ready mix.
Perseroan juga mendirikan pabrik pengemasan di Bengkulu dan Maluku Utara untuk melengkapi 28 packing plant yang saat ini dimiliki perseroan. (vir/c5/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2016 Properti Penuh Tantangan tapi Makin Menggeliat
Redaktur & Reporter : Ragil