jpnn.com, KAPUAS HULU - Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan mengapresiasi lima desa di Kecamatan Batang Lupar, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, yang mendeklarasikan gerakan setop buang air besar (BAB) sembarangan atau open defecation free (ODF).
Lima desa itu ialah Sei Ambau, Labian, Labian Ira'ang, Sungai Ajung, dan Setulang.
BACA JUGA: Potret Saja Kalau Ada Warga BAB Sembarangan
"Terima kasih kepada lima desa yang telah berkomitmen untuk hidup sehat dan bersih dengan tidak buang air besar sembarangan," kata Franksiskus saat menghadiri deklarasi setop BAB sembarangan di Kecamatan Lupar, Kapuas Hulu, Senin (7/6).
Menurut Fransiskus, ini semua berkat kerja sama semua pihak, dan terlebih lagi kesadaran masyarakat.
BACA JUGA: PLN Kalbar Menyalakan Listrik di Delapan Desa Perbatasan Indonesia-Malaysia
Dia menambahkan pola hidup bersih penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk menghindari berbagai penyakit serta kualitas hidup yang sehat.
Fransiskus menjelaskan pola hidup tersebut juga sejalan dengan upaya dalam memerangi sebaran Covid-19, terutama dengan menerapkan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Keluarga Diduga Langgar Protokol Kesehatan di Malaysia, Atta Halilintar Bilang Begini
"Pemkab Kapuas Hulu sangat mendukung komitmen masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dengan stop buang air besar sembarangan. Yang tidak kalah penting saat ini yaitu terapkan protokol kesehatan," ucap Fransiskus.
Camat Batang Lupar Ilhamsyah mengatakan deklarasi itu bukanlah hasil akhir dari pencapaian lima desa di Batang Lupar.
Namun, ujar dia, ini juga bagian memicu dan memotivasi desa yang ada di Kecamatan Batang Lupar yang belum deklarasi setop BAB sembarangan.
"Deklarasi itu bukan sekadar kita ucapkan, tetapi suatu komitmen yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Ilhamsyah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy