5 Fakta Menakutkan tentang ISIS di Mata Dunia Barat

Rabu, 22 April 2015 – 15:05 WIB
Foto-foto: ist.

jpnn.com - ISLAMIC State of Iraq and Syria (ISIS) sudah menjelma menjadi momok yang paling fenomenal belakangan ini. Perkembangan kelompok militan yang disebut-sebut dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi sangat pesat dan dianggap menjadi ancaman aksi terorisme terbesar di mata internasional. 

Aksi ISIS sudah menjadi santapan media seluruh dunia. Laporan pembunuhan, eksekusi massal penyerbuan pemukiman dan sebagainya sudah menghiasi halaman berita cetak, online maupun radio dan tv seantero jagat.

BACA JUGA: Pukuli dan Lecehkan TKI, Majikan di Saudi Dieksekusi Mati

ISIS mungkin muncul tiba-tiba. Namun dari berbagai penelusuran yang dirangkum dari sejumlah media Barat, kelompok yang 'membawa-bawa' nama Islam ini sudah mulai mengkristal saat Invasi Irak tahun 2003, yang memicu gelombang sentimen anti-Amerika.

Kelompok pemberontakan menargetkan pasukan Barat dan kelompok etnis Irak sebagai sasaran. Dari akar ini, ISIS telah tumbuh menjadi sebuah organisasi yang kuat, multinasional teroris dengan operasi canggih yang mampu menangkap dan mengatur sebuah operasi besar bertaraf internasional.

BACA JUGA: KBRI di Yaman Kena Bom, Menteri Retno Minta Tanggung Jawab Arab Saudi

Berikut fakta-fakta ISIS yang dirangkum dari berbagai sumber seperti cbc.ca, cnn.com, theatlantic.com, bustle.com, nytimes.com, businessinsider.com dan vox.com.

1. Rekrutan ISIS bisa mencakup seluruh dunia

BACA JUGA: Jokowi Minta Palestina Izinkan RI Buka Konsulat di Ramalah

Profil ISIS meningkat melalui media mainstream selama beberapa tahun terakhir. ISIS terbukti berhasil meningkatkan perekrutan anggota. Pada 2015, sebuah laporan mengungkap lebih dari 20.000 orang dari seluruh dunia, termasuk pria dan wanita dari Amerika Utara dan Eropa bergabung.

ISIS telah berhasil merekrut setidaknya anggota dari 90 negara yang berbeda, dengan 3.400 orang bepergian dari negara-negara Barat. Prancis dan Rusia pernah mengklaim lebih dari 1.200 warganya menjadi calon, Jerman dan Inggris memiliki lebih dari 600 dan setidaknya 180 orang Amerika dan 130 orang Kanada berpergian ke luar negeri untuk bergabung dengan ISIS.

2. ISIS Raja Tega soal sejarah

Puluhan situs sejarah yang tak ternilai diklaim banyak pihak sudah dirusak oleh kelompok ISIS. Lokasi-lokasi kuno, museum dan situs arkeologi dijarah, dibuldoser, dibor dan sebagainya. ISIS dicap tega melakukan hal tersebut untuk mendanai perang mereka.

3. Aksi penggal kepala dijadikan alat 'branding'

Salah satu yang membuat ISIS 'mendunia' adalah aksi pemenggalan kepala para korban, bahkan sering dilakukan dengan massal. Aksi tersebut direkam video dan kemudian disebarluaskan. Dampak dari propaganda semacam ini bak dua sisi mata uang. 

Ada yang mengganggap 'keren', berkuasa dan terkontrol, namun lebih banyak yang menganggap sadis, kejam dan pantas dilenyapkan dari muka bumi.

4. Canggih, update teknologi

ISIS melakukan kampanye propagandanya dengan menggunakan semua media sosial terbaru dan dengan teknik produksi yang modern dan bisa dijangkau semua kalangan.

ISIS juga berani bermain ke 'pasar' teknologi, membeli dan memiliki perusahaan media profesional untuk memoles video-video perekrutan dan produk mereka lainnya. 

Tidak seperti Al-Qaeda, yang videonya mirip 'khotbah' dibacakan dalam camcorder, video produk ISIS bahkan sesekali didapati memiliki background musik, gambar aksi dan cerita yang membuat calon potensial merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari perjuangan yang lebih besar.

ISIS juga menyebar ahli media sosial berpengalaman dalam menggunakan Instagram, Facebook dan Twitter untuk berhubungan dengan yang berpikiran Islam yang mengonsumsi media online.

5. ISIS punya kontrol terhadap tanah di beberapa negara

Saat perang sipil Syria berkecamuk, ISIS memanfaatkan kesempatan dan mengambil keuntungan besar di wilayah sekitar Irak Utara dan Syria. ISIS berhasil mengklaim lahan yang cukup, bahkan sekarang menguasai wilayah yang lebih besar dari banyak negara yang sah.

Meskipun didorong pasukan Irak keluar dari Kota Tikrit, ISIS disebut masih mempertahankan Kota Mosul, juga daerah yang luas di sekitar Fallujah dan Ramadi yang membentang sepanjang jalan di Syria sampai ke perbatasan Turki.

Jika dibandingkan dengan Al-Qaeda adalah kelompok desentralisasi sel teror, cukp kejam dan mencolok hampir di mana-mana namun tidak mampu berkampanye dengan baik, peralatan militer yang minor dan belum punya cerita besar menaklukkan daerah dan memiliki 'tanah'. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semangka Beracun 4 Ton Dihancurkan Ramai-ramai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler